Padang(SUMBAR).GP - Ketum LKAAM Provinsi Sumatera Barat Prof Dr H Fauzi Bahar Dt Nan Sati, M.Si., RAJUT "Silaturrahmi Nan Indah" dengan Anggota Komisi 13 DPR RI H.Arisal Azis dan Kapolda Sumbar Irjenpol Dr Gatot Tri Suryanta M Si CDFA pada Minggu, 2/2-2025 di Mercure Hotel Padang.
Dengan terwujudnya silaturrahmi nan indah dalam rangkaian cita-cita untuk Ranah Minangkabau bebas dari tauran dan balapan liar serta hilangkan LGBT (Lesbian Gays Biseksual Transgender) dari kalangan anak cucu kemenakan tentunya sekaligus dalam menggapai Daerah Istimewa Minangkabau yang disingkat dengan DIM.
Ketum LKAAM Provinsi Sumatera Barat Prof Dr H Fauzi Bahar Dt Nan Sati M.Si dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa Minangkabau yang menganut sistim kekerabatan matriliniel itu, sepertinya sedang tidak baik-baik saja, karena selalu digerus oleh perkembangan teknologi yang semakin canggih yang berdampak terhadap kejiwaan generasi penerus.
Untuk itu, kita generasi kekinian yang sedang memegang kewenangan berkewajiban mengendalikan dan mengarahkan kepada peradaban yang lebih baik sesuai dengan filosofi kita "Adat Basandi Syara' - Syara' Basandi Kitabullah". Tukuk Sang Profesor.
Anggota DPR RI H Arisal Azis, asal dapil SUMBAR II yang ditempatkan pada Komisi 13 dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) itu, dalam pengarahannya mengatakan bahwa Ia akan berupaya sekuat tenaganya untuk berpartisipasi langsung terhadap daerah kelahirannya yang saat ini sedang menjalin silaturrahmi dengan Ninik Mamak Pemangku Adat dan Bundo Kanduang se Sumatera Barat untuk "sabiduak - sadayung" menuju Daerah Istimewa Minangkabau (DIM) sekaligus berupaya merangkul seluruh Anggota DPR RI yang berdarah Minangkabau.
Pada kesempatan berdialog, H Arisal Azis telah pula menawarkan gagasan untuk melaksanakan pertemuan besar antara LKAAM dan Bundo Kandung se- Sumatera Barat yang pelaksanaannya diperkirakan pada pertengahan April 2025 yang dikaitkan dengan acara "Halal bi Halal" tahun 1446 H.
Disamping itu, H Arisal Azis bertekat akan mendirikan Pondok Pesantren termegah di Indonesia dan telah pula disiapkan lahannya seluas 30 ha berlokasi di seputaran Lubuak Minturun Kota Padang.
Tak lama berselang, diruangan yang sama, Kapolda Sumatera Barat Irjenpol Dr Gatot Tri Suryanta M.Si CDFA juga memaparkan programnya dihadapan ratusan Pemangku Adat dan Bundo Kandung se- Sumatera Barat, antara lain :
1. Bertekat menghapus tauran bebas dan balapan liar di Provinsi Sumatera Barat.
2. Membangun sekolah pendidikan Polisi wanita (Polwan) di Kota Bukittinggi,
3. Polri, Ninik Mamak dan tokoh masyarakat menerapkan penyelesaian kejahatan Tindak Pidana Umum diluar persidangan pengadilan dengan pola Restoratif Justice.
Silaturrahmi dari ketiga tokoh tersebut berakhir penuh dengan rasa haru dan keakraban yang mendalam serta ditutup dengan yel-yel salam Minangkabau.
#GP | era.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar