P
Betapa tidak, ibu satu anak kelahiran 08 Februari 1975 yang berprofesi sebagai buruh tani tersebut harus mengalami musibah sepulang dari lembur tandur (menanam padi) di areal persawahan Bengkok Desa Bediwetan.
Siang itu, Minggu (22/12/2024) sekitar pukul 13.30 wilayah Bumi Reyog diguyur hujan lebat disertai angin kencang. Tumiyem bersama buruh tani lain bermaksud pulang ke rumah usai tandur (menanam padi) di areal persawahan Bengkok Desa Bediwetan.
Naas, sesampainya di TKP tepatnya di Jalan Raya Jetis-Bungkal, selatan Warkop Marini Desa Bediwetan, saat Tumiyem dan temannya berjalan nuntun sepeda pancal (kayuh/ontel) karena kebetulan ban sepeda miliknya bocor tiba-tiba satu pohon akasia roboh dan mengenai tubuh Tumiyem.
Saat itu Jaimun, suami korban yang melihat kejadian tersebut dibantu warga lainya langsung membawa korban ke Puskesmas Bungkal. Tapi takdir berkata lain, nyawa Tumiyem tidak bisa tertolong karena mengalami luka dibagian bawah perut.
Sore itu jajaran Polres Ponorogo pun langsung menyerahkan korban kepada keluarga. "Ini adalah musibah, kami dari kepolisian menyerahkan korban ibu Tumiyem kepada keluarga untuk selanjutnya dilakukan proses pemakaman," terang AKP HM. Anwar Fatoni selaku Kapolsek Bungkal didampingi Tim Inafis Polres Ponorogo saat menyerahkan korban kepada keluarga yang diwakili oleh Kades Bediwetan, Wasito.
Atas kejadian tersebut, keluarga menerima ikhlas atas kepergian Almarhum Tumiyem sebagai musibah. "Kami ikhlas menerima kepergian Ibu Tumiyem sebagai musibah," kata Wasito mewakili keluarga korban dihadapan jajaran Polri dan TNI serta Tim Medis maupun pelayat di rumah duka.
Tragisnya lagi musibah yang menimpa korban buruh tani Tumiyem tidak bisa tercover oleh klaim Jasa Raharja maupun BPJS Ketenagakerjaan karena korban hingga wafat memang belum termasuk kepersetaan BPJS Ketenagakerjaan. Tumiyem juga dikenal buruh tani tembakau di Desa Bediwetan.
Mendengar musibah yang menimpa Tumiyem banyak pihak berdatangan menyampaikan ucapan duka cita. Salah satunya dari Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) MWC NU Kecamatan Bungkal.
Kemarin, Tim LAZISNU Bungkal menyerahkan bantuan dan diterima langsung oleh suami korban, Jaimun. Koordinator Divisi Pentasharufan, Teguh Wiyono di dampingi Puryanto dan pengurus lainnya, menyampaikan bahwa kedatangannya ke rumah duka Tumiyem ini merupakan salah satu bentuk kepedulian UPZISNU MWC Bungkal terhadap warga yang tertimpa musibah atau bencana.
Pihaknya juga menjelaskan kegiatan peduli korban ini merupakan bukti nyata, bahwa NU hadir di tengah masyarakat baik dalam berbagai bidang, suka maupun duka. "Program ini juga menjadi wujud realisasi komitmen NU dalam membersamai umat untuk selalu peduli sesama," tutur Kang Teguh sapaan akrabnya diamini Suwadi Ketua LAZISNU MWC NU Bungkal.
#GP | Muh Nurcholis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar