Sijunjung (SUMBAR).GP- Yayasan Barakarsa melalui programnya Eksplorasi Budaya Nusantara #2 hadir di Perkampungan Adat Sijunjung selama sepekan, 30 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.
"Terimakasih kepada Barakarsa yang telah menjatuhkan pilihannya di Perkampungan Adat Sijunjung sebagai lokasi pengabdian," ujar Sekdakab Dr. Zefnihan, AP, M.Si saat opening ceremony di Balairung Lansek Manih pada Senin, 30 Desember 2024.
Barakarsa adalah yayasan beralamat di Yogyakarta yang fokus dibidang pendidikan, pengabdian serta pemberdayaan masyarakat.
"Kebudayaan adalah pondasi bangsa dan 78 orang volunteer dari berbagai daerah di Indonesia nantinya bisa memetik pelajaran dari falsafah Alam Takambang Jadi Guru," demikian sambutan Project Leader Windi Mahendra Putri, A.Md. Pass, S.Tr.M, MM.
Pada opening ceremony Eksplorasi Budaya Nusantara #2 juga dilakukan penandatanganan MoU antara Manajer Umum BP Geopark Silokek dengan Founder Barakarsa, perihal edukasi geopark.
"Lorong Waktu Minangkabau, Keindahan Budaya Tersembunyi, sengaja kita angkat tahun ini dan tahun depan lokasinya adalah Perkampungan Adat Wajo di Propinsi Nusa Tenggara Timur," demikian Founder Barakarsa Muh. Arfah, SKM, M.Kes memaparkan.
Kesempatan hari pertama juga diisi dengan seminar literasi geopark berkolaborasi dengan Geopark Youth Forum (GYF), dengan narasumber Manajer BP Geopark Silokek Ridwan, S.Hut.
Tiga potensi Geopark Silokek (geodiversity, biodiversity serta culturediversity) dipaparkan oleh Ridwan dihadapan 78 volunteer.
78 volunteer yang hadir berasal dari Sumbar, Riau, Jambi, Sumut, Sumsel, Jakarta, Jabar, Banten, Jateng, Yogyakarta, Jatim, Sulsel dan Kaltim.
Ke-78 volunteer (relawan) itu berasal dari berbagai latar belakang disiplin ilmu dan datang dari daerah dengan mengenakan pakaian adat daerah masing-masing pada acara Opening Ceremony tersebut.
Opening Ceremony juga turut dihadiri Kepala Bapppeda Yuni Elviza, Asisten II Muhadiris, Kadisparpora Afrineldi, Kadiskominfo David Rinaldo, Wali Nagari Sijunjung Rajilis serta Ketua GYF Dio Harmenda.
Selama sepekan di Perkampungan Adat Sijunjung, selain mengenal dan mendalami budaya masyarakat lokal, ke-78 volunteer juga akan melakukan beragam aktivitas mendukung SDG's (Sustainable Development Goals).
Aktivitas itu antara lain layanan kesehatan masyarakat, yakni penyuluhan nagari bebas TBC, khitanan massal, layanan KIA, pemeriksaan kesehatan pra Lansia dan Lansia, senam sehat dan workshop teh herbal daun kelor.
Dibidang pendidikan dan kebudayaan akan dilakukan sekolah alam serta fun literasi serta kajian sejarah dan adat.
Kemudian dibidang pariwisata dan ekonomi kreatif dilakukan pemilihan Uda dan Uni duta wisata cilik, revitalisasi sekretariat Perkampungan Adat Sijunjung dan layanan Jastip (Jasa Titip UMKM).
Selanjutnya, bidang sosial dan lingkungan hidup akan mengisi agenda melalui sosialisasi pembuatan kompos serta pembuatan plang edukasi umur sampah.
Dan tak kalah pentingnya yaitu, "Tradisi Bakawua Adat" akan diterbitkan artikelnya dan dipublikasikan pada jurnal terindeks SINTA.
#GP | Herman | AG
.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar