ALEK MANDEH: FESTIVAL BUDAYA MATRILINEAL 2024 - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

HUT PPWI KE 17

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Mengucapkan Selamat HUT ke 17 PPWI Puji Basuki, SP.MMA Nama lengkapnya Kadis Pendidikan Sijunjung

ALEK MANDEH: FESTIVAL BUDAYA MATRILINEAL 2024

Selasa, Desember 03, 2024



Sijunjung (SUMBAR).GP-   Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung dengan dukungan dari Direktorat Perfilman Musik dan Media (PMM) dan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah III Provinsi Sumatera Barat kembali akan menggelar Alek Mandeh: Festival Budaya Matrilineal.


Festival budaya ini akan digelar selama tiga hari, dari tanggal 3 sampai dengan 5 Desember 2024, bertempat di Perkampungan Adat Nagari Sijunjung di Jorong Padang Ranah, Kanagarian Sijunjung, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung. 


Tema pelaksanaan Alek Mandeh tahun 2024 ini adalah “Menggantang Ambang: Matrilineal Minangkabau di Persimpangan Waktu, “ yang  membidik upaya bersama untuk berhitung terhadap kemungkinan kemungkinan untuk mempertahankan dan sebaliknya mengembangkan nilai-nilai budaya matrilineal Minangkabau di Sumatera Barat agar menjadi budaya yang tidak saja perlu dihidupi namun juga pada saat yang sama menjadi nilai-nilai yang menjamin keberlangsungan hidup. 


Kegiatan Alek Mandeh: Festival Budaya Matrilineal 2024 akan dibuka dengan pertunjukan budaya Arak Iriang Bakaua Adat yang melibatkan kurang lebih 200 orang, terdiri atas Bundo Kanduang dan Naniak Mamak dari Nagari  Sijunjuang. 


Selain pertunjukan budaya juga akan ada kegiatan pertunjukan seni, pameran rupa dan pertunjukan interaktif, pentas musik Pop Minang, pemutaran film bertajuk layar matrilineal dan klinik kritik pertunjukan dan budaya. 


Pentas seni dalam Alek Mandeh 2024 akan menampilkan tiga nomor karya dengan fokus pada potret ‘ambang’ Matrilineal Minangkabau. Nomor pertama adalah karya tari bertajuk Rantak Nagari Parampuan dengan koreografer Susas Rita Loravianti.


Selanjutnya satu nomor pertunjukan Teater Berbahasa Minang karya sutradara Fitri Noveri berjudul Renteng Langsai. Adapun yang ketiga, satu nomor seni rupa pertunjukan hasil kolaborasi tiga orang perempuan seniman muda yakni Maharani Mancanagara, Haiza Putti, dan Siska Aprisia, berjudul Rundiang Si Kalingkiang.


Adapun pentas musik Pop Minang tahun ini akan menampilkan Adiem MF dan Ratu Sikumbang. 

Kegiatan klinik kritik pertunjukan dan budaya akan diisi oleh Dr. Sal Murgiyanto, Dr. Feriyal Aslam dan Thendra BP. Kegiatan klinik kritik ini akan diikuti oleh 12 orang penulis dari berbagai daerah di Sumatera Barat, yang juga akan diisi dengan pertunjukan spesial Baombai dari komunitas seni Gantiang Tak Putuih, Sijunjung. Kegiatan ini diharapkan dapat memancing lahirnya berbagai esai kebudayaan atau kritik pertunjukan yang menjadikan wacana matrilineal Minangkabau sebagai topiknya. 



Bupati terpilih Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir dalam sambutan tertulisnya menyampaikan bahwa pelaksanaan Alek Mandeh: Festival Budaya Matrilineal 2024 merupakan bukti dari komitmen Pemkab Sijunjung atas pelestarian kebudayaan Sijunjung, dan merupakan bagian dari upaya menumbuh kembangkan ekonomi kreatif dan pariwisata budaya di Sijunjung. 


Senada dengan itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung, Puji  Basuki menyatakan bahwa kegiatan Alek Mandeh: Festival Budaya Matrilineal 2024 sebagai salah satu kegiatan unggulan Dinas, tahun ini akan berfokus pada upaya mendorong terjadinya transformasi pengetahuan dan keterampilan, agar di masa depan kegiatan serupa ini memiliki semakin banyak sumber daya manusia dari anak Nagari Sijunjung sendiri. 


Sementara itu Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon dalam sambutan tertulisnya mengharapkan bahwa Alek Mandeh: Festival Budaya Matrilineal 2024 sebagai bentuk pelestarian atas nilai-nilai sistem matrilineal Minangkabau, yang merupakan salah satu potensi budaya bangsa, secara lebih jauh dapat menjadi bukti nyata dari komitmen bersama berbagai pihak dalam memajukan kebudayaan nasional Indonesia. Artinya, penyelenggaraan Alek Mandeh pada tahun-tahun mendatang diharapkan selain mendapatkan dukungan selain dari pemerintahan Nagari, pemerintahan Kabupaten dan Kementerian Kebudayaan, juga dapat didukung oleh stakeholder lainnya, agar event ini dimiliki secara bersama, dan memiliki peran signifikan di dalam memajukan kebudayaan Indonesia.


Pernyataan Menteri Kebudayaan tersebut dikuatkan oleh Kepala BPK III Sumatera Barat, Undri.

Menurutnya, pelaksanaan Alek Mandeh: Festival Budaya Matrilineal adalah bentuk pelestarian berkelanjutan, setelah sistem matrilineal ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia tahun 2013, dan perkampungan adat Nagari Sijunjung tetapkan sebagai kawasan Cagar Budaya peringkat nasional tahun 2017. 


Di samping itu, Alek Mandeh juga adalah serta  salah-satu usaha untuk menciptakan ruang bersama bagi pelaku, pengamat dan masyarakat luas untuk melihat akar tradisi matrilineal sebagai sumber dari berbagai atraksi seni dan budaya Minangkabau.


Mewakili Panitia Pelaksana yang terdiri dari berbagai komunitas, Kurator Alek Mandeh, Dede Pramayoza menyampaikan harapannya agar Alek Mendeh dapat semakin memberi dampak terhadap peningkatan kesejahteraan, agar dapat memunculkan kebanggaan dan keyakinan masyarakat dalam melestarikan kebudayaannya.


Dengan kata lain, budaya matrilineal Minangkabau yang dicerminkan secara representatif oleh perkampungan adat Nagari Sijunjung, yang juga tercermin melalui upacara adat bakaua adat serta tradisi batoboh kongsi, diharapkan dapat menjadi modal penting bagi pembangunan kebudayaan yang bisa berdampak baik sebagai bentuk peranti ketahanan budaya dan sekaligus sumber ekonomi budaya.


#GP | Red.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IKLAN ADVERTNATIVE

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS