Sijunjung (SUMBAR).GP- Polres Sijunjung meningkatkan patroli dan pengawasan tidak hanya di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya secara intensif serta berkoordinasi yang erat dengan instansi terkait.
Hal itu diutarakan Kapolres Sijunjung AKBP Andre Anas melalui Kabag Ops Kompol Nahri Syukra kepada media, Jumat (15/11) saat diminta komentarnya terkait persiapan polri mengamankan debat publik putaran kedua Paslon Bupati dan Wabup Sijunjung.
"Alhamdulillah dua kali debat publik Paslon Bupati dan Wabup Sijunjung yang dilaksanakan KPU Kabupaten Sijunjung pada tanggal 1 dan 15 November 24 tetap berlangsung dengan aman, tertib,lancar dan kondusif," ujar Nahri.
"Pihak Polres selalu mencegah potensi terjadi kerusuhan dan gangguan keamanan lainnya, sebelum berkembang jadi masalah yang lebih nyata dan besar," ucap Nahri melanjutkan.
Diungkapkan Nahri, Polres Sijunjung dibawah kepemimpinan AKBP ANDRE ANAS .S.IK, M.H selalu siaga dan kreatif dalam menghadapi pesta demokrasi pemilihan kepala daerah serentak usai penyelenggaraan pilpres dan pileg Februari lalu.
"Demokrasi yang diamanatkan undang-undang dalam satu frame baik pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Ini dilegalkan, artinya secara konstitusi diatur, masyarakat punya hak untuk memilih dalam rangka mengubah nasib masing-masing dalam hal menentukan pimpinan daerahnya," papar Nahri.
Dengan tema "Strategi Polri Dalam Rangka Pengamanan Pilkada 2024 Guna Terciptanya Situasi Aman dan Kondusif" pilkada menjadi tonggak penting dalam agenda demokrasi Indonesia dimana masyarakat secara langsung memilih pemimpin untuk daerah mereka," katanya.
Setiap pilkada tidak hanya ajang politik, tetapi juga menguji kestabilitas keamanan suatu daerah. Polri sebagai garda terdepan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat memiliki peran sentral untuk memastikan bahwa proses pilkada berjalan lancar, aman dan kondusif.
"Tahun 2024 menandai momen krusial bagi Polri menghadapi pilkada dimana tantangan keamanan semakin kompleks dengan adanya dinamika sosial dan politik yang berkembang sangat cepat," tuturnya.
Untuk mengantisipasi berbagai potensi ancaman, Polri telah menyiapkan strategi yang terukur. Salah satu pilar strategi ini adalah penguatan pengamanan sejak tahap pra pilkada, dimana dalam tahap pilkada yang pernah dilaksanakan sering muncul konflik antar pendukung calon, penyebaran hoaks dan potensi gangguan keamanan lainnya.
Polres Sijunjung juga melakukan pendekatan dan keterlibatan aktif dengan berbagai elemen masyarakat seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan organisasi kemasyarakatan yang menjadi kunci membangun dukungan publik secara luas terhadap upaya menjaga keamanan selama pilkada.
Polres Sijunjung juga selalu berupaya menciptakan kesadaran tentang pentingnya menjaga perdamaian dan ketertiban selama proses demokrasi berlangsung. Peningkatan kualitas personel juga menjadi fokus utama dalam persiapan polri menghadapi pilkada 2024 dengan melakukan pelatihan intensif dan simulasi situasi darurat.
Polres Sijunjung memastikan bahwa setiap personelnya menghadapi berbagai tantangan yang mungkin akan terjadi, mulai dari pengamanan pemungutan suara, hingga penanganan konflik sosial serta meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung operasional keamanan, sistem pemantauan digital, analisis data dan penggunaan aplikasi mobile memungkinkan Polri untuk merespons secara cepat dan efektif terhadap perkembangan situasi di lapangan serta mengkoordinasikan lintas sektoral dengan instansi terkait lainnya.
"Tugas pengamanan pilkada bukan hanya tugas Polri tetapi juga menjadi tanggungjawab seluruh elemen bangsa,"kata Nahri.
"Polri telah melakukan pemetaan melalui indeks potensi kerawanan pilkada sebagai dasar melaksanakan operasi Mantap Praja untuk menjaga situasi aman, damai dan kondusif selama tahapan pemilu dan pilkada serentak di 2024," terangnya.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar