Jakarta, GP- Berikutnya melakukan Kerjasama Kemitraan di Bidang Jurnalistik Warga dengan lembaga lain mulai dijajaki. Pada tahun 2009 itu, PPWI bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional melaksanakan diklat jurnalistik bagi pegawai Depdiknas dan dengan Stikes Gombong, melatih mahasiswa dalam hal tulis-menulis. Menjelang akhir tahun, PPWI bekerjasama dengan Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO melaksanakan diklat jurnalistik bagi pengurusnya.
Tahun 2010 diawali kerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri, cq Kesbangpol, menyelenggarakan Festival Seni Sisingaan Mini di Subang, Jawa Barat. Pada acara yang dilaksanakan di area terbuka Lapangan Bintang Subang dan dihadiri tidak kurang dari 2000 warga, PPWI sekaligus melantik DPC PPWI Subang, 'anak pertama' PPWI dtingkat kabupaten/kota. Hadir pada kesempatan itu pejabat dari Kesbangpol Kemendagri yang sekaligus memberikan arahan serta penyuluhan kepada masyarakat Subang.
Selanjutnya, kepengurusan PPWI di daerah terus bertambah. Setelah pelantikan Pengurus PPWI Subang di Januari 2010, dilanjutkan dengan peresmian DPD PPWI Jawa Tengah pada Maret 2010, DPC PPWI Luwu, Sulawesi Selatan, dan DPC PPWI Padang Panjang, Sumatera Barat, pada Agustus 2010, DPD PPWI Sulawesi Utara pada bulan September 2010, dan ditutup pelantikan DPC PPWI Siak, Provinsi Riau, pada bulan November 2010.
Moment penting PPWI lainnya di tahun 2010 adalah diklat jurnalistik bagi sekitar 300 anggota Kopassus TNI-AD selama dua hari bertempat di Gedung Candracah Makopassus Cijantung, Jakarta Timur. Pada Desember 2010, PPWI berkesempatan masuk TVRI dalam sebuah acara Talk-show dengan topik khusus Citizen Journalism.
Memasuki tahun 2011, warga PPWI disibukkan dengan penggalangan dana bantuan untuk para korban bencana meletusnya Gunung Merapi, Yogyakarta. Momentum mengantar bantuan ke korban bencana di tanggal 8 Januari 2011 tersebut, Pengurus PPWI Nasional menyempatkan waktu menghadiri resepsi pernikahan Ketua DPD PPWI Yogyakarta, Supadiyanto, pada esok harinya.
April 2011, dimulai babak baru. PPWI bekerjasama dengan Kedutaan Besar Kerajaan Maroko di Jakarta, melaksanakan Lomba Menulis dengan tema utama Hubungan RI-Maroko. Tidak kurang dari 650 artikel yang masuk dari 650 siswa dan mahasiswa yang menulis tentang pengetahuan dan pemahaman mereka terkait hubungan Indonesia dengan Kerjaan Maroko. Sejumlah 12 orang pemenang lomba diundang ke Jakarta atas biaya Kedubes Maroko, menerima piala, laptop, dan hadiah uang pembinaan dari Dubes Maroko, Dr. Mohamed Majdi, di Kediaman Resmi Dubes Maroko.
Dari 650 artikel tersebut, Tim PPWI-Kedubes memilih 111 artikel terbaik yang selanjutnya dibukukan dengan ketebalan hampir 300 halaman yang dicetak sebanyak 3000 eksemplar. Selain disumbangkan secara cuma-cuma ke berbagai kalangan di Indonesia, termasuk ke kampus-kampus, buku berjudul Indonesia-Maroko: Lebih dari Sekadar Persahabatan ini juga digunakan sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa program Bahasa Indonesia di Universitas King Hassan II di Cassablanca, Maroko.
Diklat jurnalistik semakin sering dilaksanakan. Di tahun 2011 ini, diklat bagi anggota Group-3 Kopassus cukup intens, terutama dalam kelompok-kelompok kecil, 10 hingga 15 orang peserta.
Hal yang istimewa bagi PPWI pada tahun itu, 25 anggota PPWI mendapatkan pelatihan Kepemimpinan dan Bela Negara di Makopassus Cijantung, Jakarta Timur. Mereka digembleng dengan berbagai latihan, baik fisik maupun mental, ala militer oleh para pelatih. Para anggota PPWI ini tinggal di barak serdadu dan mengikuti jadwal pelatihan yang padat dan sangat ketat, dari bangun subuh hingga ke bangun subuh berikutnya. Mereka diajarkan tentang baris-berbaris, sikap dan perilaku disiplin, ketangkasan, persenjataan, hingga survival dan jurit malam.
(Bersambung...)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar