Sijunjung (SUMBAR).GP- Wakil Bupati Sijunjung Irradatillah menghadiri kegiatan Bakau Adat di Bukik Ponggang Desa Kampung Baru Kecamatan Kupitan, Kamis (12/9) .
Dalam sambutannya Wabup berharap, dengan adanya acara bakauo adat ini dapat meningkatkan komunikasi dan tali persaudaraan dalam masyarakat Desa Kampung Baru
“Inti dari acara ini adalah, kita bisa lebih mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil panen padi yang melimpah, dan mempererat tali silaturahmi kita semua yang hadir saat ini,” sebutnya.
Kepala Desa Kampung Baru, Jalnibus, S.Pd., M.M., NLP., mengatakan, Kamis (12/9) malam, meskipun diguyur hujan, tidak mengendurkan semangat warga Desa Kampung Baru Kecamatan Kupitan untuk melakukan kegiatan Bakawua Adat Di Bukik Ponggang.
"Berkauo Adat kali ini, selain dihadiri oleh Wabup Sijunjung Irradatillah juga dihadiri lebih 500 orang warga Desa Kampung Baru," ucapnya.
Lebih lanjut Jalnibus, mengatakan, selain Wabup Sijunjung, Irradatillah, S.Pt juga hadir Ibuk Kejari Sijunjung, Anggota DPRD Sumbar, Ustad Syofian Hendri S.PdI, M.M., Anggota DPRD Sijunjung Hadia Tulloh dari Nasdem , 12 orang Kepala OPD lingkup Pemda Sijunjung.
Kemudian Kepala dan staf dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah III Provinsi Sumbar, BPJS Ketenaga kerjaan Cabang Solok, Pimpinan Baznas Sijunjung, Wali Nagari, Ketua KAN dan Ninik Mamak Padang Sibusuk, Wali Nagari, Ketua KAN dan Ninik Mamak Supayang, Wali Nagari, Ketua KAN dan Ninik mamak Mundam Sakti, Pengurus IKBK Solok dan rombong, Pengurus IKBK Riau, IKBK Padang, IKBK Darmasraya.
Dari pemerintah Kecamatan Kupitan hadir Korwas dan anggota BPP, Kepala dan staf Puskesmas Padang Sibusuk, KUA Kupitan dan unsur Forkopincam sedangkan dari Desa Kampung Baru sendiri hadir Lembaga Adat Desa (LAD) Desa , Ninik mamak, Perangkat dan Lembaga Desa.
Terlihat Bundo Kanduang datang berpakaian uniform manjujuang dulang ( Badulang) sebanyak 54 orang serta 100 anak kemanakan mambawo Rantang berisi nasi, sambal dan joada(menu) lainnya.
"Pelaksanaan Bakaua Adat kali ini sekaligus, dalam rangka peresmian rumah tempat bakaua yang kita bangun dengan Dana Desa tahun 2024 dan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen yang diperoleh, sekaligus berdoa dan bermohon kepada Allah SWT atas sawah yang dipanen selalu melimpahkan rezeki," jelas Jalnibus.
Bakaua adat sendiri merupakan tradisi asli turun temurun beberapa daerah Minangkabau. Tradisi ini dilakukan untuk menentukan waktu turun ke sawah (masa tanam) secara serentak sekaligus wujud syukur setelah panen sebelumnya.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar