Oleh: Rikha Anggraini, M. Pd.
GOPARLEMENT.COM- Dentuman gong mengisyaratkan, pukul dua dini hari. Langkah yang terengah-engah terdengar memekak di kesunyian bayang.
Aku ditakdirkan hidup tapi tak bernyawa..
segala duka, segala luka menghampiri hampir tak berjeda.
Pernah sekali ku tuliskan surat pada penjaga surga.. mempertanyakan apa itu bahagia??
kemudian Ia menjawab
dengan sebuah kaca!! Lama ku termenung menatap mencari jawab, ku lihat sebuah pantulan diri yang selalu mengikuti gaya dan gerak.. Apa maksudmu ya Rabb? segala tanya yang tak terjawab seolah terbelenggu menari-nari mencari titik nadir.
Aku ditakdirkan hidup tapi tak bernyawa..
Terdiam lama, dalam kekosongan jiwa yang tak berwarna. Segala alpha di riwaytkan padaku. Aghh
sungguh aku menggerutu keras..pada takdir yang tak mau berbelas.
Kemudian.. lagi!! aku kembali ditakdirkan hidup namun tak bernyawa..
hanya tersisa hampa! Kosong tak berbopong. Bolehkah aku protes sekali saja?! Agar ku noktahkan warna merah agar sedikit menyala, agar tak seperti yang telah terbiasa.
#GP | Goresan Tulisan Rikha Anggraini, M. Pd.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar