Oleh: Rikha Anggraini, M. Pd
GOPARLEMENT.COM- Terkadang semesta sering mempermainkan kita dengan teka tekinya..
Kali ini, mari kita dengarkan lembayung bersenandung pula.;
Ketika itu senja telah menyapa, beiring dengan gerombolan burung jalak yang bergerombol pulang ke sarangnya. Langkah kaki, sempat terhenti menatap di pelupuk barat, langit jingga membuat bayang siluet jadi nampak nyata.
Aku berujar sendu pada hati dan sang pemilik diri..
"Dimana? dimana bisa kutemukan rumah kecil itu? Tempat segala penat, deraian air mata, pelepas dahaga dan sandaran jiwa?".
Aku telah berjalan amat jauh, menapaki segala terjal dan jua rintangan. Mencari tuan tempat ku bersemayam. Meski kaki melepuh, sayap pengharapan patah, namun hati masih jua nelangsa.
Sudikah? Sudikah, jikalau nanti kita bersua, sudikah kau berikanku setetes air dari surga? Menyambut uluran tangan yang telah membatu; pilu!! Rupaku tak secantik Aisyah, Budiku tak sebaik Khadijah..nasibku malang dinobatkan Tuhan. Sudikah tuan? Aku telah banyak diterjang duka..
Aku kemudian melanjutkan perjalanan, dalam darah yang telah menyungai, dalam semu dan khayalan yg kelabu.. membangun mimpi serta imajinasi. fatamorgana yg seolah nyata, membuat tawaran kepada Eros, agar kemudian disiapkan sebuah panah agar terpaut pada lembayung tambatan jiwa. Sepi!
#GP | Oleh: Rikha Anggraini, M. Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar