Padang Panjang(SUMBAR).GP- Diantara Rangkaian Kegiatan Galanggang Arang #8 Padang Panjang 2024, Banyak permainan anak tradisional yang dimainkan anak sekolah dasar negeri memeriahkan acara tersebut, di Stasiun Kereta Api Kota Padang Panjang, Selasa (06/08/2024).
Permainan itu di antaranya, tarik tambang, engrang, congklak, Pacu tarompa galuak, dan Tarompa panjang melibatkan partisipasi dari anak-anak sekolah dasar negeri Padang Panjang, guru dan masyarakat.
Pamong Budaya Bidang Kesejarahan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Sumatera Barat, Rahmadona S.Pd mengatakan, kegiatan ini bertujuan melestarikan budaya tradisional yang menjadi bagian penting dari identitas dan warisan dunia.
"Dengan menghidupkan kembali permainan tradisional, masyarakat tidak hanya terhibur, tetapi juga diajak untuk mengingat dan menghargai nilai-nilai sejarah dan budaya yang diwariskan leluhur," ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Nasrul, SH, M.Si, saat membuka kegiatan workshop WTBOS, mengapresiasi kegiatan ini sebagai upaya mempromosikan keunggulan Padang Panjang, khususnya terkait sejarah perkeretaapian yang sangat berpengaruh pada perkembangan pendidikan di kota ini.
"Kita berharap workshop ini dapat melahirkan ide-ide kreatif yang mampu memajukan sektor seni dan budaya di Padang Panjang," kata Nasrul.
Sebelumnya, Jumat (02/08/2024), Sebagai persiapan lokasi Galanggang Arang 2024 jajaran Pemerintah Kota gelar gotong royong (goro) membersihkan area sekitar Stasiun Kereta Api, Silaing Atas.
Kegiatan diikuti ratusan ASN dan THL di lingkungan Pemko, dipimpin Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si bersama Pj Sekdako, Dr. Winarno, M.E.
Sonny menyampaikan, Pemko sangat mendukung kegiatan Galanggang Arang #8 yang akan berlangsung 6-7 Agustus mendatang di Padang Panjang.
"Kita siap mendukung. Ini merupakan sebuah potensi yang luar biasa. Dengan kehadiran Galanggang Arang ini akan semakin meningkatkan citra Padang Panjang sebagai kota tujuan serta momentum untuk Padang Panjang bangkit kembali setelah bencana alam banjir bandang," ungkapnya.
Kurator penanggung jawab, Dede Pramayoza, menyampaikan dalam tulisannya, Setelah ditetapkan UNESCO 2019 sebagai warisan dunia, Galanggang Arang merupakan sebuah inisiatif yang digelar oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan, Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Galanggang Arang digelar melalui kolaborasi 8 Pemerintah Daerah di Provinsi Sumatera Barat, yakni Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok, Kota Solok, Kabupaten Sijunjung, Kota Sawahlunto, yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam melestarikan, mengembangkan dan juga memanfaatkan Warisan Tambang Batubara Ombilin-Sawahlunto (WTBOS).
Galanggang Arang pada pelaksanaan pertamanya di tahun 2023, telah melahirkan komitmen dari Niniak Mamak, Bundo Kanduang dan Anak Nagari dari 8 kota dan kabupaten, untuk bersama-sama merawat dan menjaga berbagai properti dan atribut Warisan Dunia WTBOS yang tersebar di 8 kota di Provinsi Sumatera Barat.
Diantara Rangkaian Kegiatan Galanggang Arang #8 Padang Panjang 2024,
1. Dialog Budaya WTBOS
2. Workshop Seni
3. Jelajah WTBOS
4. Diskusi Ruang Publik
5. Giat Pemutaran Film Kebudayaan
6. Giat Permainan Anak Nagari
7. Makan Bajamba
8. Panggung Pertunjukan
Diharapkan dapat menjadi suatu sumber inspirasi dan sekaligus pemicu dari lahirnya karya-karya baru, yang mengandung aspek inovasi dan menunjukkan kemampuan untuk berimajinasi dan berkreativitas. Berbagai etos itu diharapkan
dapat menjadi modal penting untuk menatap masa depan bersama. Dengan demikian Warisan Dunia WTBOS ini dapat memberi manfaat pada masyarakat dalam hal ini sebagai sumber inspirasi karya-karya baru dan ekspresi ekspresi budaya yang baru.
#GP | DF | mg/lussy/niken/alfa/andes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar