Sijunjung (SUMBAR).GP- Ribuan orang menyaksikan malam penutupan Galanggang Arang #5 di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Logas, Muaro Sijunjung pada Sabtu, 27 Juni 2024.
Galanggang Arang #5 adalah rangkaian kegiatan dalam rangka merawat dan melestarikan Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) sebagai warisan budaya dunia yang telah diakui UNESCO pada 2019 lalu.
Sekda Sijunjung Dr. Zefnihan, AP, M.Si menutup secara resmi rangkaian kegiatan yang mengusung tema, "Anak Nagari Merawat Warisan Dunia" tersebut.
"Galanggang Arang #5 yang dilaksanakan 26-27 Juli 2024 di Stasiun Padang Sibusuk, Stasiun Muaro, Gedung Joang '45, Balairung Lansek Manih dan RTH Logas telah membuka wawasan kita, bahwasanya WTBOS adalah milik bersama yang harus dijaga dan dilestarikan," ungkap Zefnihan.
"Kita meyakini, tentunya masih banyak memori yang tersimpan ditengah masyarakat yang belum terdokumentasikan hingga hari ini dan menjadi tugas bersama kedepannya guna menggali dan menjadi sumber inspirasi dibidang seni dan ekonomi," Zefnihan yang juga mantan Pj. Waliko Sawahlunto melanjutkan.
"Kepada Kemendikbud, Ristek, Dikti serta Dinas Kebudayaan Propinsi Sumbar, BPK Wilayah III, Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah II, Balai Diklat Tambang Bawah Tanah, GM PT. BA-UPO, kurator, ketua DPRD, Forkopimda, OPD terkait, camat, wali nagari, panitia, pengisi acara kami ucapkan terimakasih dan kita siap untuk mensukseskan kembali Galanggang Arang tahun 2025," tutup Zefnihan.
Penutupan diisi dengan penampilan Dendang Kureta Mandu Dula, Kalintuang Bapitunang, Badantiang Gauman Inyiak Balang, Baombai, Talempong Kayu serta penampilan artis Minang yang sedang viral Yona Irma.
"WTBOS menunjukan bahwa Sijunjung sangat kaya akan warisan budaya yang perlu dilestarikan dan menjadi sumber inspirasi disektor hilir bagi pelaku ekonomi kreatif hendaknya," ungkap Dr. Dede Pramayoza, S.Sn, MA selaku kurator.
"Galanggang Arang #5 yang melibatkan 200 orang lebih pelaku seni dan budaya ini telah sukses di Kabupaten Sijunjung dan tahun depan kita juga akan menjadikan Stasiun Tanjung Ampalu sebagai salahsatu lokasi acara," Dede menambahkan.
Apa kata Bundo Kandung Sijunjung terkait Gelanggang Arang #5 Sijunjung WTBOS
Wakil Ketua Bundo Kandung Kabupaten Sijunjung, Eni Vesma,S.Pd.M.Pd ketika diminta komentarnya terkait WTBOS kita tentu mendukung penuh, agar bisa menggali potensi budaya yang masih tersembunyi berkaitan dengan sejarah perkeretaapian di Sijunjung ini.
"Kalaupun benar menjadi cagar budaya, apa lagi sudah diakui dunia, kiranya ada bukti gerbong atau lokomotif lama pada setiap stasiun kereta api itu, seperti yang di Silukah Durian Gadang dan di Stasiun KA Muaro. Kini kan di Padang Sibusuk dan Tanjung Ampalu hanya ada bangunan stasiun saja, tuda," ungkapnya.
"Kita sangat mendukung, agar semua komponen masyarakat anak negeri ini memunculkan berbagai seni terkait sejarah sepanjang jalur kereta api masa lalu," ujarnya.
#GP | Herman | AG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar