Sijunjung (SUMBAR).GP- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Puji Basuki,SP.MMA dan Kadis Parpora Afrineldi SH menjadi pembicara utama dalam Musyawarah Budaya Sijunjung di Balairung, Muaro, Sabtu (27/7).
Musyawarah Budaya Sijunjung ini merupakan rangkaian Gelanggang Arang WTBOS Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI, dalam Membaca Ekosistem Kebudayaan Sijunjung kini untuk Menyusun Rencana Pemajuan Kebudayaan Sijunjung di Masa Depan"
"Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang generasi muda utusan dari sanggar seni dan budaya se Kabupaten Sijunjung," ujar Tasrial Efendi, M.Pd.
Musyawarah Budaya Sijunjung itu sendiri dibuka langsung oleh Pamong Budaya Ahli Madya Direktorat Kebudayaan RI Binsar Simanullang.
Dalam musyawarah yang dipandu oleh Pak Dede, Puji Basuki, SP.MMA mengemukakan Pemajuan Kebudayaan itu upaya upaya yang dilakukan dengan prinsip pelestarian kebudayaan itu sendiri.
Sudah cukup banyak yang kita inventarisasikan, setiap tahun kita mengusulkan budaya yang ada di Kabupaten Sijunjung ini untuk ditetapkan sebagai warisan budaya, seperti kita mengenal adanya
Batobo Kongsi, Bakauo Adat telah dicatat sebagai Warisan budaya.
Kebudayaan dalam Kontes Pelestarian tidak hanya merawat dan melestarikan, akan tetapi juga dalam pengembangan kedepan dengan tidak meninggalkan konsep atau identitas aslinya.
Akan lebih menarik bagi generasi muda, bila seni tradisi dikreasikan dengan yang baru. Mustahil bisa membubuhkan kreasi baru, bila tidak belajar dan memahami konsep yang tradisinya,lanjut Puji.
Pemanfaatan kebudayaan diperlukan integrasi dengan pihak lain. Pariwisata misalnya bisa akan lebih menarik bila ada penampilan budaya dan seni dengan kreasinya yang menarik.
Berkaitan dengan pemaparan Puji Basuki, Pak Dede mengomentari soal kebudayaan Sijunjung itu, telah
di Inventarisasi, mengkreasi dengan hal yang baru, mempromosikan, jadi Ekosistem adalah rangkaian dari produksi, industri dan promosi budaya itu sendiri.
Sementara Kadis Parpora Afrineldi SH mengatakan, Dinas Parpora Kabupaten Sijunjung telah berbuat selama ini, karena regulasi yang ada di Indonesia, bahwa pembinaan, pengembangan dan pemanfaatan atas kebudayaan itu merupakan kewajiban kita bersama.
Dikatakannya, dari 2019 secara berturut sampai sekarang Kabupaten Sijunjung selalu memunculkan pemuda dan kaula muda berprestasi di kancah nasional, prestasi tersebut berawal dari kita tetap dan selalu menselaraskan antara pembinaan satu sisi pemudanya dan satu sisi sanggar budaya dan satu sisi promosinya.
Dinas Parpora Kabupaten Sijunjung terlibat aktif ikut dalam pembinaan sanggar, sehingga kita punya dua program yang erat kaitannya dengan pelestarian seni dan kebudayaan itu yakni PESANKU dan BANSI
Pak Dede mengapresiasi paparan Kadis Parpora Afrineldi itu, dikaitkan dengan kesenian randai yang berasal dari Sumbar daerah Minangkabau justru digemari di negara lainnya, seperti di Hawai.
"Kebudayaan itu adalah inovasi kebudayaan itu bisa maju bila tidak berhenti berinovasi," terang Pak Dede.
Kadis Puji Basuki diakhir pembicaraannya, mengapresiasi kegiatan kegiatan atau aksi nyata dari kelompok dan penggiat budaya di Kabupaten Sijunjung selama ini.
#GP | Herman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar