Oleh : Nanda Devina
Mahasiswa KKN UNP Desa Kampung Baru Prodi Pendidikan Luar Biasa.
Sijunjung (SUMBAR).GP- Pada tanggal 26 Juni 2024 saya dan teman teman Mahasiswa KKN UNP baru saja datang ke Desa Kampung Baru Kecamatan Kupitan, Kabupaten Sijunjung.
Meskipun baru satu hari berada di Desa Kampung Baru, saya sudah mendapatkan pengalaman yang sangat berharga, karena di Kampung Baru inilah saya menemukan hal hal yang belum pernah saya temukan sebelumnya.
Di Desa Kampung Baru ini punya tradisi adat dan agama yang sangat kental, salah satunya, ketika salah satu warga Kampung Baru berduka atau meninggal dunia, maka di adakan pengajian yang di sebut warga di sini "Manyaratuih Hari" maksudnya orang (Almarhum / Almarhumah) itu sudah seratus hari sejak dia meninggal.
Selain seratuih hari, disini ada juga pengajian tujuh hari "Manujuh" ada yang 2x 7 hari " Maduo kali tujuh" berikut "Maompek Puluh" maksudnya doa pada hari kematiannya sudah 40 hari dan "Manyaratuih Hari" maksud doa pengajian di seratus hari kematiannya.
Selain, doa dan tahlilan juga ada satu kesenian yang bernafaskan islam yang saat ini masih di lesatarikan oleh warga Kampung Baru dalam acara "Manyaratuih hari" dengan melantunkan zikir dan memainkan alat musik yang di sebut dengan "salawat dulang" dengan iramanya yang sangat menyentuh dan menghibur.
Nah ritual manyaratuih hari ini di peringati untuk hari keseratus setelah wafatnya almarhum. Kegiatan ini di langsungkan di rumah orang tua atau kerabat almarhum/Almarhumah.
Acara tersebut dihadiri oleh masyarakat ramai dan yang sedikit unik bagi saya, yaitu ketika tuan rumah ( Sipangka) menyediakan nasi menghidangkan makanan lainnya untuk dinikmati bersama seusai acara pengajian dan shalawat dulang itu.
#GP | Sijunjung | 2 Juli 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar