Sijunjung(SUMBAR).GP-Sosialisasi dan pencegahan stunting serta antisipasinya semakin digalakan akhir-akhir ini, kepada para remaja di los pasar lantai 2 Desa Kampung Baru Kecamatan Kupitan, Sabtu (20/7).
Untuk mencapai target generasi emas Indonesia 2045 perlu persiapan yang harus dimulai dari dini, salah satunya cara pencegahan stunting adalah dengan mengetahui stunting itu sendiri dari remaja.
Kegiatan sosialisasi stunting itu mengambil tema “Pencegahan stunting mulai dari usia remaja” ini merupakan program kerja yang diusulkan dari Universitas Negeri Padang (UNP).
Sasaran utama dari sosialisasi ini adalah pemuda pemudi desa Kampung Baru, dihadiri oleh peserta yang anak-anak tergabung dalam PIK-R (Pusat informasi konseling remaja) serta puluhan Mahasiswa KKN Universitas andalas (UNAND)
Pemaparan materi tentang stunting disampaikan oleh Mulyani. Dipenghujung materinya Mulyani melemparkan pertanyaan.
“Apakah sasaran sosialisasi stunting selalu ibu-ibu yang memiliki anak?” Tanya mulya
“Tidak selalu” jawab peserta yang hadir malam itu
“Yaa ..., jawabannya adalah tidak, karena remaja pun sudah harus tau penyebab stunting tidak hanya
karena kurang gizi pada anak, tetapi kurangnya perhatian remaja wanita pada kesehatan dan kecukupan gizinya sebagai calon ibu dimasa depan, seperti lalai untuk memakan sayur dan buah-buahan”,sambung Mulya
Kemudian salah satu pemuda pun bertanya “Apa faktor penyebab yang paling utama dari stunting kak?” Tanya Isra selaku Ketua PIK-R Kampung Baru
“Seperti yang dijelaskan tadi, ulas Mulya, faktor utama dari stunting adalah kekurangan gizi kronis, dimana anak Anak tidak mendapatkan asupan gizi yang memadai terutama protein, zat besi, kalsium dan lain-lain.
"Kekurangan gizi ini juga biasanya sudah terjadi sejak bayi masih dalam kandungan, karena ibu tidak mencukupi kebutuhan nutrisi selama kehamilan”. jawab Reva selaku pemateri lagi.
Tidak hanya pemuda anggota PIK-R yang bertanya, tetapi juga ibu Reni Rahim selaku Ibu Kepala Dusun Koto Ateh pun melontarkan satu pertanyaan, dimana beliau mempertanyakan “bagaimana jika ibu hamil mengalami morning sickness dan tidak ada makanan yang bisa masuk apakah itu berpengaruh dan menyebabkan stunting?”
Selaku pemateri Reva berusaha menjawab pertanyaan “Saya pernah mendengarkan apa yang di sampaikan ibu bidan di Puskesmas Padang Sibusuk, bahwa meskipun mual ibu hamil harus tetap mengonsumsi makanan, harus dipaksakan demi kesehatan bayinya, minimal diisi dengan makanan ringan atau minuman air hangat disini peran suami sangat penting sebagai support system” lanjut Reva.
Kemudian Nabil Surya Muhammad selaku mahasiswa KKN Universitas Andalas menambahkan, jawaban dari pertanyaan ibu Reni “Ada hubungan langsung ibu-ibu yang punya gangguan mual dan tidak mau makan dengan stunting, logikanya kalau dari ibu hamilnya itu sendiri malnutrisi berarti anaknya juga kekurangan nutrisi, yang nyebabin perkembangan si janinnya itu jadi terhambat karena kurangnya nutrisi.
"Solusi untuk ibu-ibu yang punya gangguan itu adalah mendukung ibu hamil dengan memenuhi keinginannya makanan dan memberikan suplemen yang dibutuhkan, serta berkonsultasi dengan dokter jika masalah ini berlanjut”tutup Nabil Surya Muhammad.
#GP | Reva Putri Hermanita | Zakiy Maulana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar