Ditandai Pemukulan Gendang, "Galanggang Arang Anak Nagari Merawat Warisan Dunia" Dimulai - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SIJUNJUNG

PENGUMUMAN DAFTAR CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI SIJUNNUJG Tahun 2024 Nomor : 20/PP.04-PU/1303/2024 SYARAT MINIMAL PEROLEHAN SUARA SAH 10(Sepuluh) % dari Total seluruh Suara Sah Kabupaten Sijunjung (10/100 x 134.476) = 13.447,6 (dibulatkam keatas menjadi 13.448 Minimal Suara Sah)* -- *Keputusan KPU Kab.Sijunjung Nomor 655 Tahun 2024 TEMPAT PENDAFTARAN---Kantor KPU Kabupaten Sijunjung Jl. M. Yamin, SH, Nomor 07 Muaro Sijunjung KONTAK PERSON---Zamri 085265970434--Viko 085263208822 JADWAL DAN WAKTU PENDAFTARAN > Selasa Tanggal 27 Agustus 2024 - Pukul 08: 00 WIB s/d Pukul 16 WIB > Rabu Tanggal 28 Agustus 2024 - Pukul 08: 00 WIB s/d Pukul 16 WIB > Kamis 29 Agustus 2024 - Pukul 08: 00 WIB s/d Pukul 16 WIB IMPORTANT ! INFORMATION ! Sumber . Amar putusan MK Nomor 60/PUU-XX/2024 . Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2024

Ditandai Pemukulan Gendang, "Galanggang Arang Anak Nagari Merawat Warisan Dunia" Dimulai

Jumat, Juli 26, 2024



Sijunjung ( SUMBAR).GP- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Puji Basuki, SP, MMA bersama delegasi Kemendikbud Binsar Manullang, Kurator Budaya Dr. Dede Pramayoza, S.Sn, MA, Kadisparpora Afrineldi, Camat Kupitan, Kapolsek IV Nagari, Wali Nagari Padang Sibusuk serta tokoh masyarakat Hadiatulloh Montela melakukan pemukulan gendang pertanda dimulainya "Galanggang Arang, Anak Nagari Merawat Warisan Dunia," pada Jum'at, 26 Juli 2024 di Stasiun Padang Sibusuk.


Galanggang Arang, Anak Nagari Merawat Warisan Dunia adalah even yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berkolaborasi dengan berbagai pihak, dalam upaya melestarikan Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tahun 2019 lalu. 


"WTBOS bukan hanya milik satu daerah, tetapi kepunyaan kabupaten/kota sepanjang jalur kereta api dari Stasiun Teluk Bayur hingga ke Stasiun Muaro di Kabupaten Sijunjung," ungkap Puji Basuki saat menyampaikan sambutan. 


"Munculnya tambang batubara Ombilin di Sawahlunto juga memunculkan budaya baru ditengah kehidupan masyarakat dan masih banyak yang belum ternarasikan dengan sempurna, sehingga menjadi tugas kita bersama untuk menggali hingga merawatnya," tutup Puji Basuki. 


Galanggang Arang, Anak Nagari Merawat Warisan Dunia yang digelar di Kabupaten Sijunjung kali ini adalah edisi ke-5 dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat, terutama kalangan pelajar dan mahasiswa.


Rangkaian even selama dua hari di Kabupaten Sijunjung akan diisi dengan berbagai kegiatan menarik dan tentunya ini adalah hal baru dikalangan masyarakat Sijunjung. 


Hari pertama, saat pembukaan ditampilkan pantomim oleh Bilal bersama Alif dari SD IUT Yayasan Hajjah Siti Khadijah, Padang Sibusuk yang dibina langsung oleh Yethendra Bima Putra Malako Sutan.


Kemudian dilakukan story telling Ingatan Kolektif Masyarakat Sijunjung, berisikan narasi dan peranan Stasiun Padang Sibusuk dibidang ekonomi, sosial hingga politik pada masa sebelum dan sesudah kemerdekaan.


Sorenya, di Gedung Joang '45 Muaro Sijunjung, juga dilakukan diskusi WTBOS bertajuk "Modernisme dan Kebangkitan Nasionalisme di Sijunjung". 


Malam ini, acara dilanjutkan pemutaran film kebudayaan bertempat di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Logas, Muaro Sijunjung. 


"WTBOS adalah warisan budaya dunia ke-9 dari Indonesia yang diakui UNESCO," demikian diungkapkan Dr. Dede Pramayoza, S.Sn, MA selaku panitia dalam sambutan diawal acara. 


Sebelum adanya jalan raya, "mutiara hitam" batubara dari Kota Sawahlunto diangkut dengan kereta api ke Pelabuhan Teluk Bayur untuk dibawa berlayar ke Negeri Belanda. 


Adapun "Mak Itam" kereta api dari dan ke Muaro Sijunjung berfungsi sebagai moda transportasi utama dizamannya. 


"Kereta lewat dua kali setiap hari di Padang Sibusuk, terkadang jika ada kendala bisa menjadi dua kali seminggu dan terakhir lewat yaitu tahun 1974," demikian diungkapkan Liswarti (56), anak mandor kereta api yang semasa kecil mendapatkan "Dendang Kureta" sebagai lantunan pengantar tidur dari sang ayah.


Saat ini, Stasiun Padang Sibusuk menjadi hunian masyarakat setempat dan dijaga serta dirawat dengan seadanya. 


#GP | Herman | AG.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HASIL PEMILU

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS