Sijunjung (SUMBAR).GP- Ketika itu, saya bersama Tri Joko P dan Adpi Gunawan, berpisah dari rombongan studi komparatif Dinas Kominfo Kabupaten Sijunjung untuk menuju Jakarta dari Pesona Alam Bogor, Selasa (7/5) pagi.
Pasalnya, kami bertiga berencana melakukan kunjungan ke Museum Istana Bogor pukul 9.00 sebelum menuju Jakarta.
Hari hari keberuntungan
Dari Bogor kami bertiga menaiki Grab nomor platnya F 1652 FBC dengan drivernya Bariji yang ramah, baik hati dan pernah jadi supir staf kepresidenan saat pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, jadi terasa nyaman dalam perjalanan.
Di Museum Istana Bogor, kami bertiga melakukan aktivitas wawancara, meninjau berbagai momen serta poto bareng didampingi petugas, Doni Fitra yang ramah, kebetulan dia orang awak Batusangkar.
Satu jam kami disana, perjalanan dilanjutkan menuju Rumah Makan Garuda, Jakarta, juga dengan Grab plat nomor F 1695 AAM disopiri oleh Sunarto juga ramah membuat kita terasa sudah kenal lama saja dengan dia.
Sunarta (58) tahun, putra Kota Bogor, yang juga penderita sakit jantung sama dengan saya, selalu siap dengan pil ditarok dibawah lidah sebagai antisipasi bila terjadi sesuatu dengan tiba tiba.
Sesampai di RM Garuda, kami pamit dan istirahat shalat zohor sembari menunggu datangnya rombongan Studi komparatif lainnya dari Bogor.
Eh setelah 15 menit, berselang muncul lagi Sunarto ke RM Garuda.
"Bapak, ini Handphone bapak ketinggalan saat di cas tadi, saya antar kesini," ujar Sunarto terengah engah saya terima dengan rasa haru dengan ungkapan Alhamdulillah.
"Pak, Pak..... kasih uang tipnya Pak," ucap Adpi Gunawan.
Lalu, saya segera ambil uang dikantong celana bagian kanan, ternyata hanya Rp20.000,- saya serahkan dan diterimanya, kami ucapkan terimakasih, Sunarto juga ucapkan terima kasih dia berlalu pergi.
Merasa sadar uang tip yang diberikan itu sedikit, dilihat dia sudah tidak ada. Dicoba mencari nomor Handphonenya pada jejak komunikasi pesanan grab, HPnya bisa ditemukan dengan nomor 085574679070 ternyata tidak WA, namun tidak bisa dihubungi.
Saya jadi menyesal, mengapa sedikit?
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar