Oleh : Rifnaldi
Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan dilakukan oleh Komisi Pemilhan Umum (KPU) pada tanggal 27 Nopember 2024 mendatang, saat ini menjadi taupik pembicaraan hangat ditengah tengah masyarakat.
Di Kota Padang Panjang, siapa yang bakal duduk di kursi BA 1 N saat inipun, semakin center menjadi perbincangan, baik itu di kedai kedai kopi maupun dikalangan orang kantoran, mulai dari kalangan remaja hingga ke emak emak. Omong omong, itu tidak hanya di pusat kota, hal ini juga menjadi topik cerita menarik dikalangan perantau.
Hangatnya cerita siapa yang bakal memimpin Kota Padang Panjang lima tahun ke depan, tentu bukan sekadar isapan jempol belaka, Tetapi ini cukup beralasan, karena Padang Panjang adalah satu satunya kota di Sumbar yang terletak dipersimpang jalan lintas Sumatera Jawa.
Kini, penduduk Padang Panjang sudah mencapai 62.731 jiwa, sebelumnya penduduk Padang Panjang berjumlah 61.559 dengan luas daerah 23 Km persegi.
Untuk menggarap wilayah yang berukuran 23 Km persegi ini dengan kompleksitas kebutuhan dan permasalahan yang cukup signifikan, tentu tidak bisa yang jadi walikota sembarang copot saja atau hanya sekedar berminat saja.
Berminat jadi pemimpin Padang Panjang boleh boleh saja, tetapi ingat dulu siapa diri kita, gimana latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, politik, sikap, kecerdasan, visi misi dan setumpuk latar belakang lainnya.
Kalau soal duit, untuk menuju pencalonan, tentu banyak pihak yang banyak duit, tetapi skillnya mengolah dan mendapatkan duit gimana??., terutama untuk membangun daerah.
Kota Padang Panjang dengan usianya 233 tahun tentu tidak muda lagi, maka untuk menjadi walikota julukan Serambi Mekah itu, perlu sosok toko yang berpengalama dan faham terhadap sejarah Padang Panjang serta kultur masyarakatnya.
Apa lagi melihat tantangan kota ini kedepan, maka banyak infrastruktur kota yang harus dibenahi, baik jalan kota/lingkungan, irigasi, sarana pendukung pertanian, jembatan, sarana kesehatan, pendidikan, perkantoran SKPD, lapangan kerja, memajukan usaha ekonomi produktif rakyat, plus pendapatan perkapita warganya dan sarana/prasarana kota lainnya. Memang masih banyak yang perlu dibenahi dan dibangun.
Melihat begitu kompleknya permasalahan kota, tentu pemimpin masa depan Padang Panjang, dibutuhkan kecerdasan intlektual, mandiri, jeli, juga bisa melihat peluang. Namun, lebih dicari pemimpin yang bisa melihat peluang dan mengolah ‘Dollar’
Uang memang masalah klasik, tetapi tanpa uang pemimpin tak bisa berbuat apa apa. Apalagi, membenahi dan membangun sebuah kota.
Melihat beberapa tahun terakhir Padang Panjang PAD nya masih jahu dibawah target. Sedangkan kebutuhan pembangunan bisa dua atau empat kali lipat dari itu. PAD pun masih didominan untuk gaji dan insentif ASN dan petugas lainnya.
Untuk mencukupi kebutuhan pembangunan setiap tahun tersebut, pemimpin masa depan Padang Panjang harus cerdik dan bisa zig zag. Punya kemampuan loby yang kuat. Baik ke Propinsi maupun ke pemerintah pusat (semua kementrian/lembaga pusat). Jadi Padang Panjang tidak butuh pemimpin yang hanya bisa duduk dibelakang meja dan enak enak keliling keliling kota dengan Mobnas BA 1 N, saja.
Padang Panjang ke depan butuh pemimpin yang bisa menyelesaikan permasalahan kota dengan cepat dan lugas. Sekecil apapun permasalahan yang timbul, harus bisa dituntaskan dengan cepat. Kalau punya loby yang baik dan jaringan yang luas, termasuk ke pemerintah pusat sehinggah setiap masalah bisa tuntas diselesaikan.
Beradaptasi dengan berbagai kalangan masyarakat termasuk ‘rakyat badarai’. Take and give menyerap aspirasi warga adalah menjadi bahagian penting dari pemimpin masa depan Padang Panjang.
Pilkada pada tanggal 27 Nopember 2024 mendatang, adalah moment tepat bagi masyarakat Padang Panjang untuk menentukan sendiri calon pemimpin dari putra-putri terbaik Padang Panjang yang telah memiliki pengalaman sebagai leadership dalam mengadapi tantangan masadepan kota Padang Panjang.
#GP | *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar