Padang(SUMBAR).GP- Hanya gara gara pembagian jatah nasi, oknum humas Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang inisial F, keluarkan kata kata kasar kepada rekan jurnalis www.wartapersada.com, Senin (29/4)
Pemicu hal ini, ketika seoarang jurnalis Tabloit Bijak Susi Susana setelah mengisi absen acara wisuda UIN Imam Bonjol hari ke 3, mendadak ada egenda kerja khusus, sehinggah yang bersangkutan mintak tolong mengambilkan jatah kosumsinya.
Namun saat wartawan Warta Persada menyampaikan pesanan wartawan Tabloit Bijak ini pada oknum humas F yang sedang membagikan kosumsi, ia mengatakan, pembagian kosumsi ini tidak bisa diwakilkan, harus yang bersangkutan yang mengambilnya, kata Eli menceritakan kejadian ini kepada redaksi www.goparlement.com.
Disaat itu juga, wartawan www.wartanpersada.com langsusng menelpon rekan media Tabloit Bijak di depan oknum tersebut. "Uni jatah nasi Uni indak bisa diwakili kecek oknum F, (Kakak, jatah nasi Kakak tidak bisa diwakili)," kata Eli menelpon Susi.
Koq parah UIN sekarang ini, padahal itu jatah nasi saya, kalau tidak bisa di wakilkan, untuk siapa nasi tersebut, kata Susi menjawab telpon Eli.
Dengan ringkas wartawan wata persada menjawab, 'yo parah baalai ni (ya para kak, gimana lagi) dan percakapan telpon itu terdengar oleh oknum F dan spontan mengeluarkan kata - kata yang tidak pantas serta langsung mengancam wartawan www.wartapersada.com. "Saya tidak suka saya dengan bahasa ibuk, saya akan keluarkan ibuk dari grup humas UIN," ancam F di depan umum.
Padahal tujuan wartawan Warta Persada menelpon kawanya itu guna menjelaskan, bahwa nasi kotak tersebut tidak bisa di ambil agar tidak ada persangka kepada dirinya, dan itu disampaikannya kepada F.
Namun, setelah F mengancam Eli wartawan Warta Persada, ia langsung mengubungi Kabid Humas UIN Imam Bonjol Mardius.
"Tidak apa apa, kalau memang ada rekanan wartawan yang telah mengisi absen tetapi mendadak ada egenda khusus, kosumsinya silakan kalau ada rekannya yang mewakili," kata Mardius.
Terpisah, Kabid Humas UIN Imam Bonjol Mardius saat dihubungi www.goparlement.com membenarkan kejadian ini, dan akan segera memanggil oknum F dan wartawan Warta Persada.
"Ini hanya miskomunikasi saja, nanti saya panggil kedua bela pihak, agar tidak terjadi keselahpahaman," janjinya.
#GP | Red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar