Muaro Sijunjung (SUMBAR).GP. Waketum LKAAM Provinsi Sumatera Barat H Epi Radisman Dt Paduko Alam SH kembali sajikan materi " Sumbang 12 dan Tau di Nan Ampek" dihadapan ratusan siswa dan majelis guru SMKN 2 Sijunjung di Masjid Raya Al-Ikhlash Pasar Sijunjung, Senin (18/3-3024).
Program yang diturunkan Gubernur Sumatera Barat semenjak 3 (tiga) tahun yang lalu itu, adalah dalam rangka pembekalan norma adat Minangkabau terhadap Remaja yang bertemakan Etika Remaja Islam dengan maksud agar anak didik yang terkelompok usia remaja saat ini, kelak dimanapun mereka berada tetap menjaga faham dan mengerti akan norma agama Islam dan etika Adat Minangkabau, jelas sang kepala sekolah Drs Asril MM penuh harap.
Begitupun sang Sekretaris Panitia Pesantren Ramadhan 1445 H, Poppy Fujiyama, S.Pd menambahkan bahwa perkembangan pendidikan di usia sekolah perlu disikapi dengan kerifan apalagi saat ini kita sedang menekuni Kurikulum Merdeka dengan mengutamakan penerapan kearifan lokal, tukuknya.
Selanjutnya Sang Datuak Paduko Alam pada materinya menitik beratkan perilaku anak-anak Minangkabau dalam mengharungi kehidupan baik dikampung halaman maupun diperantauan kini dan masa mendatang hendaklah menerapkan peradaban kesopanan dan tingkah laku yang baik dan atau tidak tergolong kepada "buruak cando" alias sumbang, yang disebut dengan sumbang 12 (duo baleh).
Dari penyampaian Angku Datuak itu, salah seorang siswa kelas 12 bernama Fathil mengaku kelas 11, mengungkapkan merasa puas dari uraian yang cukup jelas dan terurai secara sistimstis kesejalanan antara Agama Islam dan Adat Minangkabau tersebut, imbuh Fathil terlihat aura puas.
Bahkan sang guru bernama Kasmira, S.Pd yang baru berstatus honorer disekolah setempat, menimpali, pencerahan yang seperti ini perlu dilakukan secara berkelanjutan, agar nilai-nilai Agama dan adat Minangkabau itu tetap lestari dalam jiwa orang Minangkabau pada khususnya dilingkungan SMKN 2 Sijunjung ini, sembari sang guru mengakhiri.
#PG | era
Tidak ada komentar:
Posting Komentar