Padang Panjang(SUMBAR).GP- Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian minta Pemerintah Daerah (Pemda) waspada dan mengawasi komoditas yang alami kenaikan harga yang membuat inflasi naik.
"Seperti Februari 2024 ini, inflasi tahun ke tahun (year of year/yoy) Indonesia saat ini adalah 2,75 persen. Ini perlu kita waspadai karena inflasi terjadi akibat libur panjang dan pemilu. Perlu kita pantau lagi karena tidak lama lagi kita juga akan libur panjang memasuki lebaran," ujarnya saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi, secara daring, Senin (18/03/2024).
Di Padang Panjang turut diikuti Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si, Pj Sekdako, Dr. Winarno, M.E, perwakilan Forkopimda, asisten dan kepala OPD terkait, di Ruang VIP Balai Kota.
Dikatakan Tito, ada 10 daerah yang alami inflasi yang sangat signifikan dan dimintanya segera atasi dan cari solusi untuk menurunkannya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), komoditas penyumbang inflasi yaitu daging ayam ras, telur ayam ras, bawang putih, minyak goreng, ikan segar, cabai rawit, beras, daging sapi dan cabai merah.
"Namun ada tiga komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Indonesia. Di antaranya, ayam ras sebesar 73,61 persen, minyak goreng 69,72 persen dan
beras 74,44 persen," jelasnya.
Sementara itu, Pj. Wako Sonny menyampaikan, khusus untuk Padang Panjang, inflasi pada Februari 2024 mengacu pada inflasi Kota Bukittinggi. Yaitu 2,31% yoy, naik dari Januari 1,38%. Sedangkan secara bulanan, terjadi deflasi 1,03% mtm (month to month) yang naik dari Januari -0,27%.
Disebutkan juga, Indeks Perkembangan Harga (IPH) Padang Panjang di minggu kedua Maret 7,03 atau berfluktuasi tinggi. Komoditi utama yang berkontribusi untuk fluktuasi ini adalah cabai merah, beras dan ayam ras.
Untuk mengatasinya, Pemko jelang puasa kemarin sudah melakukan operasi pasar murah. Namun akibat cuaca masih belum baik, ada beberapa komoditi yang masih alami kenaikan harga. Khusus untuk beras, Pemko juga sudah menyalurkan bantuan kepada masyarakat beberapa hari lalu.
"Namun pada minggu ini harga beras kualitas I dan II masih naik akibat peningkatan kebutuhan masyarakat dalam memasuki bulan Ramadan. Kenaikan permintaan tersebut tidak dapat diimbangi oleh produksi petani yang masih terbatas akibat faktor cuaca dan bencana," kata Sonny.
Ditambahkannya, komoditas cabai kembali naik akibat curah hujan yang tinggi dan hampir merata di Sumatera dan Jawa. Sehingga menyebabkan terganggunya jumlah produksi cabai petani pada daerah sentra produksi.
"Untuk mengatasi hal ini, Pemko mengawasi dan melakukan pemantauan harga dan stok pangan setiap hari oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)," tuturnya.
Padang Panjang juga telah mencanangkan Gerakan Tanam Cabai, operasi pasar, bekerja sama dengan Bulog dan Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Sumbar serta penyelenggaraan Warung Sembako Murah.
"Selain itu Pemko juga akan melakukan sidak berkala ke pasar dan distributor. Menyalurkan bantuan sosial. Pemko akan berkoordinasi dengan daerah penghasil untuk mengantisipasi kelangkaan komoditi dan akan mengadakan rakor bersama Forkopimda setiap minggu," imbuhnya.
#GP | DF | Cigus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar