Padang Panjang(SUMBAR).GP- Jaringan Penggerak Moderasi Beragama (JPMB) Sumatera Barat bersama Pemerintah Kota Padang Panjang dan Forkopimda, deklarasikan Penguatan Moderasi Beragama di Hall Lantai III Balai Kota, Jumat (08/03/2024). Disaat bersamaan juga dilaksanakan seminar.
Deklarasi ini berbunyi antara lain, Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Setia kepada Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI. Siap mencegah dan menangkal adanya paham-paham ekstrim transnasional yang dapat mengancam ideologi bangsa. Siap melawan intoleransi, radikalisme, terorisme, dan separatisme untuk menjaga keutuhan NKRI.
Koordinator JPMB Sumbar, M Hafiz Al Habsy menyampaikan, deklarasi dan seminar tersebut bertujuan meningkatkan semangat serta kesadaran dalam merawat keharmonisan antar umat beragama, khususnya melalui generasi muda atau Gen Z.
"Peserta kegiatan ini mencapai 220 pelajar madrasah di Padang Panjang, seperti Pesantren Nurul ikhlas, MAN 1, MAN 3, Pesantren Serambi Mekkah dan Kauman Muhammadiyah beserta pendamping. Menghadirkan narasumber dari Pemko, FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama), Kantor Kemenag, Polres dan akademisi," ujarnya.
Dikatakannya, setelah penyampaian materi narasumber dan sesi tanya jawab, dilanjutkan dengan deklarasi penguatan moderasi beragama bersama Forkopimda dan seluruh peserta kegiatan.
Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si saat membuka kegiatan, mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada pihak penyelenggara yang telah memilih Padang Panjang sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan positif ini.
“Seminar ini sangat penting diikuti generasi muda, penerus tongkat estafet kepemimpinan bangsa. Para narasumber akan memberikan pemahaman dan pencerahan pentingnya mempraktikkan sikap beragama yang moderat dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, Pemko juga terus melakukan sejumlah kebijakan dan program guna mendukung dan memfasilitasi keharmonisan umat beragama. Salah satunya melalui optimalisasi FKUB.
“Tujuan dari moderasi beragama tersebut tentunya agar setiap pemeluk agama tidak terjerumus pada paham berlebih-lebihan bahkan radikalisme beragama yang berpotensi mencederai nilai-nilai keberagamaan, persatuan, toleransi di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk ini,” ujarnya.
Sonny berharap agar seminar ini mampu memantik diskusi yang bernas, mampu menyepakati poin-poin positif sekaligus bisa merumuskan rencana aksi yang bisa dilakukan dalam penguatan moderasi beragama di berbagai aspek kehidupan.
“Gali pengetahuan dari para narasumber agar terbentuk pemahaman yang utuh di dalam diri adik-adik tentang pentingnya menjaga persatuan, menjaga toleransi, membina kerukunan sesama anak bangsa tanpa membedakan latar belakang, agama, ras dan golongan,” tutupnya.
#GP | DF | Rifki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar