Sijunjung (SUMBAR),GP. "Hutang Ameh dapek dibayie, Hutang Budi dibaok mati," demikian terbersit ucapan dari tutur H Epi Radisman Dt Paduko Alam SH Waketum LKAAM Provinsi Sumatera Barat saat penyajian materi Pesantren Ramadhan 1445 H dihadapan ratusan Siswa dan majelis guru SMAN 2 Sijunjung, di Masjid Nurul Hidayah Muaro Gambok pagi menjelang siang, Senin (25/3-2024) dengan tema kajian "Sumbang 12".
Sumbang bukanlah salah, tetapi diterjemahkan dengan perbuatan atau prilaku khusus untuk anak Minangkabau dalam kehidupan sehari-hari yang dikiaskan "Buruak Cando" sekaligus mengakibatkan turunnya drajat kepribadian seseorang didalam masyarakat adat Minangkabau bagi yang tidak mengindahkannya.
Justru itu diingatkan oleh para leluhur masyarakat Adat yang bersistem kekerabatan Matrilinial ini, kata sang Datuak,
"Nak Kayo kuek mancari, Nak mulia paelok laku", tukuk Datuak Paduko Alam, sembari mempraktekkan dikalangan siswa tata cara berpakaian dan tata duduknya anak Minangkabau dimata orang banyak.
Begitupun harapan pimpinan SMAN 2 Sijunjung Syafrianto, SPd sewaktu ditanya GP diakhir acara tersebut, semoga anak didik kami kelak dimanapun berada hendaklah mampu menempatkan diri dan berprilaku sebagai layaknya anak Minangkabau, imbuh Wakil Kepala Sekolah bidang sarana dan prasarana itu, mengakhiri.
#GP | era
Tidak ada komentar:
Posting Komentar