Hal itu diungkapkan Kepala Desa Kampung Baru Jalnibus, S.Pd.MM mengatakan, kegiatan WBTB yang ditinjau oleh Tim Pelestarian Nilai dan Cagar Budaya tersebut adalah "Marinai" dan masakan "Gulai Ayam Kampung dengan Umbuik Batang Pisang" yang masih hidup dalam kehidupan masyarakat di Desa Kampung Baru.
Tim Pelestarian Nilai dan Cagar Budaya yang berkunjung ke Desa Kampung Baru dipimpin oleh Dr Pramono itu didampingi langsung oleh Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Abdul Gafar SD, MM beserta rombongan.
Dikatakan Jalnibus, kegiatan Marinai ini merupakan warisan budaya tak benda yang sudah di jalani masyarakat Kampung Baru secara turun temurun, yakni senandung Marinai ini dilaksanakan pada saat tertentu seperti, saat bekerja disawah (Mambubuik Bonieh, Batanam dan Basiang), pada saat ada kemalangan dan di saat rindu yang mendalam kepada sanak famili yang ada di rantau.
Marinai dapat dilaksanakan oleh orang secara perorangan maupun dalam berkelompok, mereka yang biasa "Marinai" masih hidup adalah Nurmaiyar 59 th, Nurani 57 th, Kak Ana 63 th, Kak Peni 61 th, Gus 56 th, EMI 56 th, Kak dar 59 th dan Jalini 56 th, ujar Jalnibus.
Pasa kesempatan tersebut, Kabid Kebudayaan Abdul Gafar Indra, pihaknya berkeinginab untuk daftarkan WBTB yang ada di Desa Kampung Baru secara khusus maupun yang ada di Kabupaten Sijunjung secara umum, mudahan semua terealisasi dan terdaftar pada aplikasi Kebudayaan Nasional.
"Insya Allah, kita akan daftarkan pada aplikasi Kebudayaan Nasional," ungkap Abdul Gafar Indra.
Menurut Jalnibus, kegiatan Marinai ini seperti berdendang dalam situasi kesedihan dan menyampaikan pesan pesan tertentu, biasa dilakukan di saat kerja disawah sebagai pengobat keletihan dalam bekerja, menimbulkan semangat dan hiburan bagi pendengarnya.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar