Usaha Pemkab Sijunjung dalam menyikapi harga pangan terutama harga beras yang meningkat itu, diantaranya pemantauan harga dipasar yang berada pusat ibu kota Kabupaten seperti pasar Inpres Muaro dan pasar Sijunjung serta pasar lainnya di ibu Kota Kecamatan.
Demikian Kadis Kominfo David Rinaldo melalui Kabid PIKP Navdel Pendri, MP., SSTP., MM didampingi Kadis Dagperinkop & UKM Sijunjung Yulizar, mengatakan, Kamis (29 Februari 2024).
“Secara umum harga beras mengalami kenaikan sejak dari bulan Januari 2024, Sebelumnya beras medium di Sijunjung Rp.13.500.-/kg menjadi 15.000 /kg,”jelasnya. Sedangkan untuk beras Premium sebelum kenaikan Rp.16.000 / kg setelah kenaikan menjadi Rp.16.500 / kg sampai dengan sekarang.
Untuk saat ini, ketersediaan beras ditingkat pasar cukup, tidak ada kelangkaan dan supply mencukupi untuk memenuhi setiap permintaan konsumen di tingkat pasar,”terang Yulizar.
“Kita akan selalu, secara rutin memantau perkembangan harga pasar serta melaksanakan upaya konkret pengendalian guna menekan laju peningkatan harga,”tutupnya.
Senada dengan itu, Kadis Pangan dan Perikanan Adri menjelaskan ketersediaan hasil panen masyarakat kita saat ini adalah 2750 Ton. Sehingga Sijunjung surplus, Insyakallah ketersediaan beras untuk Sijunjung dapat dipenuhi.
“Kemudian, CPPD (Cadangan Pangan Pemerintah Daerah) kita pada saat ini adalah 24, 85 Ton, dan ini dapat digunakan disaat terjadinya kelangkaan pangan terutama beras,’’terangnya.
Selanjutnya, terkait dengan 11 bahan pokok lainnya tidak terjadi gejolak harga yang tinggi, dan jika terjadi gejolak harga 11 bahan pokok Dispaperi siap melakukan operasi pasar murah bersama Bulog, Toko Tani Indonesia dan BUMN Pangan.
Gejolak harga bahan pangan juga dipengaruhi oleh distribusi pangan yang kurang lancar, dan kita siap kerjasama dengan Perhubungan dan Polri dalam hal memperlancar distribusi pangan ke Sijunjung.
Kenaikan pangan saat ini tidak berdampak terhadap daya beli masyarakat dan Alhamdilillah masih stabil,”tutupnya.
Sementara itu, Kadis Pertanian Ronaldi menjelaskan adapun langkah-langkah untuk antisipasi kelangkaan pangan jelang Ramadhan dan lebaran diantarnya melakukan upaya percepatan tanaman serentak karna saat ini curah hujan cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan air sawah.
“Memastikan pupuk tersedia di kios-kios pengencer utk memenuhi kebutuhan petani, Melakukan upaya pengendalian hama dan penyakit secara cepat dan tuntas”
“Untuk saat ini kondisi sawah di Sijunjung hampir 90 persen sawah sudah tanam,”terangnya.
Selain itu ada juga yang sudah berumur tanaman satu sampai dua bulan dan diperkirakan dua bulan kedepan sudah banyak panen.
Pemkab Sijunjung menghimbau kepada masyarakat Sijunjung untuk dapat cermat dalam memilah kebutuhan,penuhi kebutuhan primer atau pokok terlebih dahulu, termasuk didalam nya kebutuhan sekolah dan pendidikan setelah itu baru kebutuhan sekunder dan seterusnya.
#GP | Herman | noven
Tidak ada komentar:
Posting Komentar