Demi Alquds dan Zaitun - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

HUT PPWI KE 17

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Mengucapkan Selamat HUT ke 17 PPWI Puji Basuki, SP.MMA Nama lengkapnya Kadis Pendidikan Sijunjung

Demi Alquds dan Zaitun

Rabu, November 01, 2023



Oleh : Nilam Cayo

Sijunjung (SUMBAR).GP- "Apa yang kau kumpulkan ya, Fateemah?"

Seorang lelaki berbaju coklat yang membantuku keluar dari rertuntukan gedung lima belas tahun yang lalu, menatap dengan air mata berlinang.


"Batu, Paman."

"Batu?"

"Ya, batu yang dulu diangkut abi dan umi menjadi rumah ini." Tak ada tangis yang keluar dari mataku kala itu.


"Tapi untuk apa ya, Fateemah?"


"Untuk mengingatkankanku pada hari ini, Paman."


Kini batu itu kugenggam lagi. Setelah lima belas tahun berlalu.

S ya hid- nya umi dan Abi menjadi penyemangatku untuk ikut latihan bersama yatim-yatim yang lain. Umi dan abi pasti tersenyum di surga-Nya Allah. Mereka dianggap korban karena saat meninggal badan hancur ditimpa runtuhan gedung. Padahal sebenarnya yang jadi korban itu aku dan anak-anak yang lain. 


Kami melihat sendiri kehancuran rumah dan negeri para nabi ini, Memandangi genangan darah dalam ketakutan. Serta berkawan gelap dan kelaparan.


Sementara umi dan abi?  Beliau berdua sudah selesai di dunia dan bahagia di sisi Rabbnya.


"Fateemah. Kau sudah siap?" Paman Ayash bertanya pelan. Lelaki yang dulu menyelamatkanku, sudah terlalu tua untuk berdiri di barisan depan. Biarlah beliau melanjutkan perjuangan yang lain, mendidik yatim piatu jadi pasukan Allah di dunia.


"Insya Allah, Paman."

Setiap yatim yang dibawah bimbingannya, harus hafal Ql-Quran, hadist dan rajin puasa, karena hanya itu yang akan menolong perjuangan. Bukan senjata canggih atau fosfor beracun seperti kepunyaan lawan.


Aku dari awal beliau bimbing, sudah hafal tiga puluh jus. Abi dan umi di setiap kesempatan selalu menunggu setoranku. Hingga akhirnya meninggalkanku dengan senyum mengembang dan mata sedkit terbuka. Bahagianya mereka kala itu.


Selain sudah hafal Al-Quran, aku yang sebenarnya anak pejuang, terbiasa melihat abi menggunakan senjata dan membuat stategi. Makanya paman Ayash mempercayakan puluhan wanita untuk kupimpin.


Pagi ini, aku dan yang lain bergerak ke Ramlah. Melindungi anak dan ibu-ibu di sana, sekaligus menunggu saat itu tiba. Saat kematian terasa bagai cubitan kecil di kulit.


#GP | Sijunjung  | 1 November 2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IKLAN ADVERTNATIVE

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS