Sijunjung (SUMBAR).GP- Baru melihat dari Kota Muaro ke Kawasan Silokek ini luar biasa, saya melihat Geopark Ranah Minang Silokek benar benar terkonservasi, hutan hutannya terlihat masih asli, begitupun sungainya.
"Ini saya baru melihat yang di pintu gerbang Silokek saja, belum melihat yang di dalam sana atau belum semuanya ya, mungkin lebih baik lagi," ungkap Sekretaris Badan Pengelola Geopark daerah Toba, Sumut Deni Penjaitan menjawab media, Selasa (21/11).
Pada hari ketiga, Selasa (21/11) peserta Rakornas Perencanaan Geopark Indonesia yang dipusatkan di Geopark Ranah Minang Silokek (GRMS) Kabupaten Sijunjung, Sumbar dijadwalkan melakukan flied trip ke 5 lokasi yang ditawarkan panitia, salah satunya ke Nagari Silokek, Kecamatan Sijunjung.
Untuk Yang Nagari Silokek, para Delegasi dari berbagai daerah dan unsur panitia dari Bappenas naik mobil dari Muaro ke pintu gerbang Silokek. Dari pintu gerbang Silokek para Delegasi Rakornas Geopark bersepeda ria menuju Res Area Silokek. Disini para tamu disuguhi dengan hiburan tari closal berjudul "Mendulang Ameh" yang melambangkan ragam kehidupan warga daerah setempat.
"Tari massal Mendulang Ameh itu dibawakan oleh tiga sanggar ternama di Kabupaten Sijunjung yakni, Pusako Panai, Berlian Saiyo dan Kulambu Suto serta satu grup dari SDN 11 Silokek," ungkap panitia Wira Gusti Muspika.
Kembali ke Geopark Silokek, ujar Deni Penjaitan majunya Geopark Silokek ini, kami melihat dari tingginya kepedulian semua pihak, ya Pemerintah Daerah, para pengusaha dan masyarakatnya.
"Dari tiga hari kami disini, komitmen pemerintah dan masyarakatnya betul betul kelihatan dalam memajukan Geopark Silokek ini," ucap Deni Penjaitan.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar