Sijunjung (SUMBAR).GP- Pada hari ketiga pelaksanaan Rakornas Geopark Indonesia di Wilayah Geopark Ranah Minang Silokek (GRMS) panitia dan pesertanya dijadwalkan untuk flied trip pada lima lokasi yakni ke Jambu Lipo, Silokek, Aie Tajun Batang Teye, Arung Jeram dan Ngalau Talago.
Khusus untuk yang berkunjung ke Silokek, para tamu delegasi bersama Wakil Bupati Irradatillah dan rombongan mendayung sepeda santai dari pintu gerbang Silokek menuju Res Area Silokek.
Di Res Area Silokek, para tamu dan undangan melaksanakan makan siang, shalat zohor bagi penganut agama Islam, beristirahat menikmati keindahan alam Silokek juga menikmati penampilan hiburan "Tari Massal Mendulang Ameh" dan alat musik tradisional "Talempong Kayu"
Alat musik "Talempong Kayu" model Nagari Silokek dan Durian Gadang Kecamatan Sijunjung kawasan Geopark Ranah Minang Silokek (GRMS) Kabupaten Sijunjung,Sumbar biasanya ditampilkan saat pesta pernikahan anak nagari ini.
Pengakuan seorang pemain musik "Talempong Kayu" Silokek, Nimar (70) kepada media, Selasa (21/11) mengatakan " Bunyian Talempong Kayu ge menjadi hiburan katiko bolek nikah kawin disiko," ucap Nimar berbahasa aslinya. (Musik Talempong Kayu ditampilkan ketika acara pesta pernikahan - Red)
Menurut Nimar warga suku Melayu itu, kalau dahulu "Talempong Kayu" ko dengan kayu "Niawan" yang rancak bunyi nadanyo. "Talempong Kayu" iko kini, kayunya banamo "Kayu sapek" agak kurang rancak atau merdu bunyinyo.
"Satu grup Talempong Kayu itu jumlah 3 orang, hanya untuk talempong sajo, kalau rancak 4 orang, bisa bunyikan Aguang baru rancak bunyinyo," ungkap Nimar yang mengaku jadi pemain musik Talempong Kayu sejak gadisnya.
Dari pantauan media sebelum penampilan dihadapan para tamu peserta Rakornas Geopark Indonesia, terlihat juga Ketua PWI Kabupaten Sijunjung Masharianto dan Pak Awang Pimpinan Sanggar Kulambu Suto ikut memainkan musik Talempong Kayu tersebut.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar