Padang Panjang(SUMBAR)- Salah satu penyebab terjadinya kekerasan dalam keluarga yang menimpa ibu dan anak, karena kurangnya nilai agama sebagai fondasi dasar dalam keluarga.
Hal itu diutarakan Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Sumatera Barat, Harneli Mahyeldi, saat membuka Sosialisasi Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Tengah keluarga dan Masyarakat, Rabu (11/10/2023) di Aula Dinas Sosial PPKBPPPA Kota Padang Panjang.
"Untuk itu perlu panutan yang baik dalam ibadah dan perilaku kepada anak," tutur Ummi Harneli di acara yang digelar P2TPA2A Limpapeh Rumah Nan Gadang Sumatera Barat dengan tema "Wujudkan Keluarga dan Masyarakat Ramah Anak itu".
Dalam acara yang turut diikuti Ketua DWP, Sri Hidayani Sonny Budaya Putra, S.E bersama tokoh agama, tokoh adat serta beberapa pasangan keluarga peduli anak itu, Harneli menyampaikan pentingnya ketahanan keluarga dalam pencegahan kekerasan dalam rumah tangga.
Selain itu, jelas istri gubernur Sumbar ini, faktor penyebab terjadinya kekerasan dalam rumah tangga di antaranya perselingkuhan, masalah ekonomi, budaya patriarki, campur tangan pihak ketiga serta judi.
"Perlu peran keluarga dan masyarakat dalam pencegahan kekerasan tersebut dengan edukasi, peduli pada sekitar serta menjadi pelopor dan pelapor. Kalo kita baik dalam membina keluarga, maka akan tercipta ketahanan keluarga yang baik pula," ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas Sosial PPKBPPPA, Drs. Osman Bin Nur, M.Si menyambut baik digelarnya kegiatan ini di Padang Panjang.
"Kegiatan ini sangat penting, apalagi melibatkan tokoh masyarakat, tokoh adat serta tokoh agama. Mudah-mudahan melalui kegiatan ini kita bisa memahami lebih lanjut mengenai pentingnya ketahanan keluarga guna mengurangi tingkat kekerasan dalam rumah tangga serta tidak menjadi PR dimasa yang akan datang," harapnya.
#GP | DF | Andes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar