Dalam kesempatan tersebut, sang Datuak Paduko Alam yang juga Waketum LKAAM Provinsi Sumatera Barat itu, memaparkan secara rinci tentang ungkapan filosofi " Takilek ikan dilubuak Simawuang (Talawi), Jalo taserak di Lubuak Sipunai (Koto Tujuah), Kancah tajarang di Lubuak Sikarah (Solok).
Namun sebelumnya, rombongan yang dipimpin Ketua LKAAM Kota Sawahlunto Ir H Dahler Dt Panghulu Sati, M.Sc yang juga didampingi H. Deri Asta Rangkayo Mudo Dirajo, SH Wali Kota Sawahlunto, sempat dijamu makan siang di Pendopoh 99 rumah Dinas Wali Kota Solok yang didampingi wakilnya Dr. H Ramadhani Kirana Putra, SE, MM menyambut ceria sehingga silaturrahmi berjalan dengan sukses penuh dengan rasa persaudaraan "Batali Aie" yang diawali Batang Lembang, Singkarak dan sealiran batang Ombilin (Lubuak Simawuang) hingga sampai ke Lubuak Sipunai Koto Tujuah.
Dalam pertemuan ketiga Ketua LKAAM Kab/Kota dan dua Wali Kota itu, Ketua LKAAM Kota Solok H Rusli Khatib Sulaiman dalam pengarahannya memaparkan bahwa perhatian Pemda Kota Solok terhadap lembaga adat Kota Solok sangat luar biasa, kenapa tidak ?
Untuk bangunan dan sarana Kantor LKAAM/Bundo Kanduang dan Kerapatan Adat Nagari saja sudah diturunkan biaya sebanyak 2,6 Milyar asal dari APBD Kota Solok.
Sekaligus dilengkapi dengan mobil operasional plat merah berupa minibus Avanza masing-masing 1 unit.
Tidak hanya sampai disitu saja, bahkan biaya operasionalpun di tanggulangi oleh Pemda setempat, masing-masing untuk LKAAM Kota Rp.150 juta, Bundo Kanduang Kota Rp.150 juta dan untuk KAN Lubuak Sikarah Rp.50 juta pada tahun 2023 ini.
Hebatnya lagi LKAAM dan Bundo Kanduang Kota Solok ditetapkan sebagai anggota Forkompinda Kota Solok, tutur Khatib Sulaiman.
Selanjutnyanya, Wawa Kota Solok Dr Ramadhani Kirana Putra, SE MM menyambut dengan senang hati atas kunjungan Walikota Sawahlunto berserta pemangku Adat dan rombongan lainnya di Kota Solok.
"Kami Pemda Kota Solok, tak bisa berjalan dengan baik tanpa dukungan dari Ninik Mamak dan Bundo Kanduang yang ada di Kota Solok, justru itu kami selalu menfasilitasinya dengan baik, karena kami menyadari bahwa APBD Kota Solok adalah milik bersama," tukuk sang doktor muda itu.
#GP | Herman | era
Tidak ada komentar:
Posting Komentar