Kegiatan itu dihadiri oleh mahasiswa Unand dari berbagai prodi. Peluncuran kali ini mendapat antusias tinggi karena desain yang ditampilkan unik dan khas.
Nofri, salah seorang peserta mahasiswa magister sastra FIB Unand mengungkapkan kekagumannya. Informasi yang dimuat dalam katalog merupakan hal baru baginya.
“Sebagai pengkaji manuskrip, katalog ini menjadi bahan kajian yang penting bagi saya. Selain itu, saya baru tahu kalau hasil kajian filologi dapat bermanfaat praktis seperti ini”, ungkapnya saat menunjuk salah satu desain batik dalam katalog.
Sebelumnya, peluncuran sudah dilakukan sejak 18 Agustus 2023 di kalangan pemerintah daerah. Sosialisasi akan terus berlangsung dengan peserta yang berbeda-beda dari berbagai kalangan. Agar lebih efektif dan menyentuh segala elemen masyarakat.
Katalog desain batik ini merupakan program Danaindonesiana kategori Objek Pemajuan Kebudayaan. Program ini diusulkan oleh Pramono, filolog sekaligus dosen Sastra Minangkabau Universitas Andalas. Adapun tema yang ia usulkan adalah “pemanfaatan khazanah iluminasi manuskrip Minangkabau untuk pengembangan dunia fesyen di Sumatera Barat”.
Katalog ini memuat 250 desain motif batik dilengkapi keterangan nama motif, model pengembangan, dan sumber manuskripnya. Selain itu, informasi dalam katalog juga dimuat dalam laman https://khazanahminangkabau.co.id/ laman resmi program tersebut.
Ditemui media saat peluncuran, Pramono mengungkapkan bahwa pemuatan isi katalog berasal dari data-data penelitiannya selama dua dasawarsa. Hasil risetnya ini menemukan berbagai iluminasi dari naskah kuno Minangkabau yang dikembangkan menjadi desain batik.
“Sudah dua dasawarsa kami melakukan inventarisasi, katalogisasi, dan digitalisasi manuskrip (naskah kuno) Minangkabau yang tersebar di berbagai tempat di Sumatera Barat. Hasilnya, dalam naskah kuno itu juga terdapat iluminasi (ragam hias) dengan beragam bentuk dan estetika khas lokal serta eksotis” ujarnya.
Pramono dan tim terus melakukan pengembangan dari temuannya (iluminasi) itu menjadi desain batik. Tentu saja dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari akademisi, praktisi batik, desain grafis, dan pemerintah daerah.
Dengan diluncurkannya katalog ini diharapkan dapat menjadi inspirasi baik secara luring maupun daring dalam pengembangan usaha fesyen bagi masyarakat luas, khususnya Sumatera Barat. Selain itu, juga menjadi pintu gerbang untuk mengenalkan kepada masyarakat luas bahwa di sekelilingnya terdapat naskah kuno.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar