Sijunjung (SUMBAR) Anggota kelompok tani (Keltan) penerima manfaat program Padat Karya Tunai Desa (PKTD) Dana Desa 2023 bidang Pertanian( cocok tanam padi) mengikuti Sekolah Lapangan (SL) pertemuan ke 5, praktek inovasi pertanian membuat Bio Saka berlangsung di alam terbuka di sawah masyarakat lokasi Pantana Dusun Guguk Bulek, Rabu (2/8)
Kepala Desa Kampung Baru Jalbibus, S.Pd.MM mengatakan, SL itu direncanakan 8 x pertemuan, hari ini merupakan pertemuan ke 5 pada musim tanam (MT) periode Mei sampai September 2023, kegiatan juga di danai oleh Dana Desa melalui program ketahanan pangan Sub kegiatannya PKTD padi, melibat kan 3 kelompok tani dengan sasaran 43 orang petani penerima mamfaat.
"Keltan yang mengikuti SL itu adalah keltan Basrah, Fantana dan Sopan Pasak dalam teknologi inovasi pertanian tersebut, masyarakat petani membuat Bio Saka sebagai pemberian vitamin atau suplemen bagi tanaman, yang bahan bakunya berupa daun daunan yang ada di alam terbuka dan sekitar sawah tersebut. Hasilnya sangat berdampak kepada petani dalam usaha meningkatkan hasil pertaniannya," jelas Jalnibus.
Hadir pada pertemuan ke 5 sekolah lapangan itu, Kepala Desa Kampung Baru dan perangkat, Ketua kelompok dan 43 orang anggota yang mendapat program, Penyuluh pertanian Desa Kampung Baru, Rozi, Pemateri terkait Bio Saka itu Dedi Sutan Batuah , dari KTNA Kecamatan Kupitan yang sudah berpengalaman meracik bio saka dan sudah dipraktekkan di beberapa kelompok tani yang ada di Padang Sibusuk sekitarnya, Ibu Meta sebagai Pengamat Obat dan Hama padi di dua Kecamatan Kupitan dan IV Nagari.
Kepala Desa Kampung Baru Jalnibus dalam sambutan, menyampaikan motivasi kepada petani tersebut. "Melalui SL ini banyak hal yang bisa dibahas dan dibicarakan untuk membantu petani agar hasil panennya dapat melimpah, dengan hadirnya bapak dan ibu petani di lokasi SL ini diaturkan terima kasih," ujar Jalnibus.
PPL Desa Kampung Rozi , menyampaikan kegiatan hari ini kita langsung ke sawah, dimana ada dua kegiatan yang akan diikuti terkait dengan Hama yang kini sedang menyerang padi dan melakukan kegiatan Inovasi dibidang pertanian yakni membuat "Bio Saka" langsung membuat dan praktek menyemprotkannya ke sawah.
Sedangkan Ibu Meta selaku Pengamat obat dan hama, menyampaikan terkait dengan hama yang sedang menyerang di sawah, kita coba dulu menangani secara alami, dengan memanfaatkan alam sebagai pengurai hama yang ada, jika ini belum berhasil baru kita mencoba mempergunakan Saprodi.
Sementara itu, Dedi Sutan Batuah dari KNTA Kupitan yang bertindak sebagai Nara sumber dalam SL pertemuan ke 5 ini, menguraikan panjang lebar tentang proses pembuatan Bio saka dan mempergunakan bio saka.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar