Mai Suryanti, M.Pd : Kuliah S 2 Secara On Line, Cari Signal ke Puncak Bukit Kebun Karet 3 Km Dari Rumah. - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

HUT PPWI KE 17

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Mengucapkan Selamat HUT ke 17 PPWI Puji Basuki, SP.MMA Nama lengkapnya Kadis Pendidikan Sijunjung

Mai Suryanti, M.Pd : Kuliah S 2 Secara On Line, Cari Signal ke Puncak Bukit Kebun Karet 3 Km Dari Rumah.

Senin, Juli 17, 2023



Sijunjung (SUMBAR).GP-  Pada semester awal kuliah tatap muka 2 kali pertemuan dalam 1 bulan pertama, di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Sijunjung, selebihnya kuliah secara on line melalui aplikasi zoom karena suasana covid-19 ketika itu. 


Untuk mengikuti perkuliahan tatap muka itu,  saya harus menempuh jalan yang kondisinya masih  jalan tanah yang berliku-liku dan menempuh perbukitan dengan yang lebarnya 1 meter dengan roda dua sepanjang aliran Sungai Batang Sumpur, kalau kita  kurang fokus bisa kecebur ke dalam sungai.



Demikian diungkapkan oleh guru SDN 25 Sisawah Mai Suryanti, M.Pd ketika dijumpai media ini di Muaro, Senin (17/7) sehubungan dengan lika likunya menggapai cita citanya dalam menuntut ilmu pada jenjang S.2 dan berhasil mengikuti wisuda pada  Selasa, 11 Juli 2023 di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC) Pondok Cabe UT Pusat, Tanggerang Selatan



Mai Suryanti, kelahiran di Lubuk Tarantang, 1 Agustus 1983 sebuah Nagari pedalaman dalam Kecamatan Kamang Baru dan bertugas sebagai guru SD di Jorong Simawik Nagari Sisawah yang juga Jorong terdalam di Kecamatan Sumpur Kudus memiliki motto " Dimanapun kita berada berusaha selalu memberikan manfaat bagi lingkungan" itu sukses telah diwisuda di UT Pusat dengan meraih gelar akademik Magister Pendidikan (M.Pd).



"Kalaulah  tidak dengan niat yang ikhlas dan semangat yang membaja dalam hati tidak mungkin saya bisa meraih Magister Pendidikan ini, dibalik pendakian ada penurunan, dibalik kesusahan ada kebaikan," ungkapnya bahagia.



Dalam mengikuti pembelajaran online ini banyak  sekali rintangan yang saya dialami dan  dirasakan.  Salah satunya kesulitan mencari daerah yang terjangkau jaringan internet di Nagari Sisawah yang saat awal kuliah tidak ada tower jaringan signal internet.


Alhamdulillah ada disuatu titik yang dapat jaringan signal internet,  tepatnya dalam kebun karet warga yang jaraknya lebih kurang 3 km dari perkampungan penduduk,  tanpa ada pondok untuk berteduh. 


Sayangnya HP saya kartunya Telkomsel pula,  kurang lancar signalnya, maka harus ganti kartu dengan kartu Exis,  baru lumayan lancar jaringan internetnya di puncak bukit dalam kebun karet tersebut.


Dikatakannya, siang dan malam saya pergi  ke puncak kebun  di Jorong Sumawik Nagari Sisawah itu, untuk mendapatkan informasi tentang materi  perkulihan.



Pernah pada suatu waktu, saat saya sedang mengikuti perkuliahan dengan aplikasi zoom,  saya sungguh  sangat cemas sekali, karena cuaca sudah mulai mendung,  angin kencang, takut dengan pohon karet tumbang yang bisa menimpa saya apalagi datang hujan lebat kemana saya harus berteduh,  sedangkan  rumah penduduk berjarak sekitar  3 km dari lokasi ini.


Perkuliahan tinggal 20 menit lagi, saya memberanikan diri untuk  minta izin kepada dosen atas kondisi saya yang tidak memungkinkan lagi, untung  dosennya baik hati dan punya pengertian dengan kondisi yang dialami.


Kendala berikutnya dalam membuat tugas, membutuhkan waktu yang panjang, mulai dari pencarian sumber di internet, sementara laptop saya cepat low batrai sementara tempat pencolokan tidak ada dalam kebun, dengan sigap segera merubah dari laptop ke HP Android melanjutkan pencarian yang dibutuhkan.


Syukur sekali rasanya  selama mengikuti perkulihan bisa memakai HP android, setelah dapat  sumber saya kembali lagi ke rumah untuk mengetik pembuatan tugas dan setelah itu, kembali lagi ke puncak kebun itu  untuk mengirim tugas tersebut.


"Hih... hih... ribek sekali kuliah ini, namun semua itu  dilalui dengan semangat yang membaja dalam hati untuk menggapai cita cita, semua itu dijadikan  kenangan yang sangat berharga  dalam sejarah hidup ini," ungkap Yanti panggilan akrab  Mai Suryanti, M.Pd.



"Semua itu harus saya lakukan,  mengikuti perkuliahan agar tetap bisa meningkatkan keprofesionalan saya sebagai  guru yang sudah berikan tunjangan profesi dengan label guru bersertifikasi," ujarnya lagi.



Maisuriyanti tinggal dekat dengan SDN 25 Sisawah di Jorong Simawik yang berjarak 7 km dari pusat Nagari Sisawah, walaupun bertugas di kelas VI tidak menjadi halangan untuk bisa bersosialisasi dengan masyarakat setempat. 


Selain bertugas menjadi guru yang profesional, juga aktif pulang sekolah seminggu sekali ikut kegiatan yasinan tingkat Jorong Sumawik, sekali sebulan ikuti kegaiatan BKMT Nagari dan BKMT Kecamatan Sumpur Kudus. 


Berikutnya membimbing para kaum ibu ibu, main Volly dan Senam, maklum kalau hidup dikampung ini,  jika kita sebagai seorang guru, pasti masyarakat menganggap kita serba bisa, jadi mereka sangat berharap pada momen apapun kita dianggap mampu dari mereka. Makanya setiap kali ada hajatan kita harus bisa menyempatkan diri untuk hadir, karena mereka berharap sekali kita untuk mengadirinya. 



Bila kita tidak ikut,  bisa melunturkan nama baik guru itu sendiri, bisa  dikatakan guru sombong dan gelaran negatif lainnya, maka oleh sebab itu, kita harus pandai untuk  membagi waktu. Sebagai guru yang profesional, harus bisa mengikuti kegiatan aktivitas masyarakat  dikampung itu. Kita tidak boleh  sibuk dengan pekerjaan pokok semata," ungkap Yanti. 


"Memang orang kampung tidak bisa mengerti dengan kesibukan dan tuntutan pekerjaan kita, mereka hanya ingin kita bisa memahami mereka, mudah mudahan dengan cara demikian kita bisa mempertahankan nama baik sebagai seorang guru profesional," tambahnya.



Keberhasilan saya menamatkan kuliah Starata dua ini,  berkat dukungan dari  keluarga,  teman sejawat, para dosen dan pembimbing, dan semua pihak yang tak bisa disebutkan satu persatu telah ikut memberi dukungan kepada saya, saya ucapkan terima kasih semoga Allah membalas dengan pahala. Aamiin.


"Saya sangat bersyukur sekali pada Allah SWT yang telah melancarkan dan mengizinkan saya bisa menuntaskan pendidikan Magister ini. Dari 19 orang jumlah kami seangkatan dari kelompok belajar (Pokjar) Kabupaten Sijunjung, Tanah Datar dan Dharmaraya baru 3 orang yang telah wisuda, Nismidawati guru SDN 20 Batu Bulek,  Lintau, Tanah Datar, kedua Suci Nurdiyanty Mer guru SDN 3 Pamuatan, Kecamatan Kupitan dan saya Mai Suryanti Guru SDN 25 Sisawah," ungkap Yanti menjelaskan.


"Bagi saya dengan ikut perkulihan ini,  bisa membuka cakrawala dalam  bidang pendidikan, dapat menambah teman dan bisa melihat daerah- daerah baru serta mendapatkan informasi baru terutama dalam perjalanan wisuda ke Jakarta kemarin," ungkap isteri Motrisol yang sudah dikurniai sepasang anak ini.


#GP | Herman.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IKLAN ADVERTNATIVE

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS