Hal itu disampaikan oleh Izah kepada awak media Goparlemen.com di tempat kemacetan Jorong Sibisir, Nagari Timbulun, Kecamatan Tanjung Gadang, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatra Barat (1/7).
Lebih lanjut Izah mengatakan bahwa dia berasal dari Tanjung Gadang. Berkat jualan tahu, permen, kacang, dan karupuak lado, ia berhasil membeli sebidang tanah dan mendirikan sebuah rumah sederhana di daerah ini.
Di tempat terpisah, seorang lelaki paruh baya, Edi juga pedagang asongan di sepanjang jalan macet mengaku menghasilkan uang Rp 200.000,- kotor per hari. Ia menambahkan bahwa kemacetan lalu lintas yang terjadi di Jorong Sibisir ini membawa rahmat baginya.
Sebelumnya, dua orang bocah, Ican dan Azami ketika ditanya oleh awak media Goparlemen.com mengungkapkan bahwa mereka mendapatkan uang sebanyak Rp 30.000,- per hari berkat menjajakan air botol mineral.
Penderitaan terjebak macet bagi pengendara ini, telah berlangsung selama lebih dari sebulan lalu, namun menjadi berkah bagi penjaja makanan dan minuman di sepanjang jalan tersebut.
# GP | Bur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar