Yosrizal Dinobatkan sebagai Datuk Rajo Sampono Dalam Suku Nan Anam Rumah Gunung Nagari Talago Gunung Sawahlunto - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

HUT PPWI KE 17

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Mengucapkan Selamat HUT ke 17 PPWI Puji Basuki, SP.MMA Nama lengkapnya Kadis Pendidikan Sijunjung

Yosrizal Dinobatkan sebagai Datuk Rajo Sampono Dalam Suku Nan Anam Rumah Gunung Nagari Talago Gunung Sawahlunto

Minggu, Juli 30, 2023



Sawahlunto(SUMBAR).GP-   Datuk di Minangkabau adalah gelar adat yang diberikan kepada seseorang melalui kesepakatan suatu kaum atau suku yang ada di wilayah Minangkabau (Provinsi Sumatra Barat) dan selanjutnya disetujui sampai ke tingkat rapat adat oleh para tokoh pemuka adat setempat (Kerapatan Adat Nagari KAN) 

Dilansir dari JurnalSumbar, Datuk atau penghulu adat memiliki arti penting dalam khasanah budaya dan adat Minangkabau di Sumatra Barat. Datuk merupakan posisi tertinggi yang diberikan pada salah satu tetua adat untuk menjadi pemimpin kaumnya. 


Pemilihannya sendiri dilakukan secara demokratis melalui musyawarah dan mufakat. Beberapa syarat harus dimiliki seorang calon datuk, seperti sifat jujur, bijaksana, bertanggungjawab dan fasih berkomunikasi. Setelah sang datuk terpilih, prosesi pengangkatan pun digelar.


Setidaknya prosesi pelewaan/penobatan itu berlangsung di Dusun Koto, Nagari Talago Gunung, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.


Prosesi Batagak Panghulu itu dilakukan terhadap Yosrizal dari suku Nan Anam Rumah Gunung bergelar Datuk Rajo Sampono. Ia menggantikan mamaknya bernama Effendi Mardianto Datuk Rajo Sampono.


Prosesi penobatan Datuk Rajo Sampono yang dihadiri tokoh-tokoh masyarakat, Ketua LKAAM (Lembaga Ketua Adat Alam Minangkabau) Sawahlunto, Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN), Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Syaifullah, para ninikmamak, ulama, cadiak pandai, bundo kanduang juga tumpah pada prosesi pengangkatan/pelewaan Datuk Rajo Sampono di Balai-Balai Adat di Dusun Koto, Nagari Talago Gunung, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, pada Minggu (30/7/2023). 


Termasuk ninikmamak nan tigo suku (Piliang, Kutikanyie dan Patopang) juga hadir dalam penobatan Datuk Rajo Sampono.


Sebelum prosesi dilaksanakan, kaum Datuk Rajo Sampono pun menyiapkan perhelatan. Mulai dari pendirian tenda hingga menyembelih seekor kerbau besar. Penyembelihan kerbau itu dilaksanakan pada Jumat (28/7/2023) dan dimasak pada Sabtu (29/7/2023) untuk dihidangkan dalam prosesi penobatan dengan acara makan bajambah bersama semua  tamu yang hadir diacara prosesi Batagak Gala itu.


Dimalam jelang penobatan, juga dilaksanakan acara kesenian tradisional berupa alek nagari, seperti saluang dan kesenian lainnya.


Sebelum penobatan berlangsung, sirih pinang pun dihaturkan kepada calon datuk, sebagai tradisi yang biasa dilakukan untuk menyambut kedatangan orang yang dihormati. 


Apalagi menurut adat setempat, datuk adalah orang yang didahulukan selangkah dan ditinggikan seranting. Artinya, dalam berbagai hal, posisi datuk satu tingkat lebih tinggi dari yang lain.


Dalam acara penobatan penghulu itu, mereka juga harus mendengarkan petuah-petuah dari tetua adat yang sekaligus menjadi kontrak sosial untuk selalu menjaga kelestarian adat Minangkabau khususnya dalam kaum Datuk Rajo Sampono.  Datuk yang telah dinobatkan ini juga bertanggungjawab untuk selalu membina dan mendidik para kemenakan dan kaum muda selama hidupnya.


Menurut Effendi Mardianto Datuk Rajo Sampono, penobatan penghulu dalam kaumnya itu sudah sejak lama direncanakan. "Baru kali ini bisa terlaksana,"kata pemilik JNE/TiKi Tanggerang itu.


Ditambahkannya, manuruik alur dan patut, sesuai hukum dan ketentuan nan berlaku di Minangkabau. Kemenakan juo mamiliki tanggung jawek tahadok mamaknya. Andaikan mamaknya berhutang, kemenakan nan akan membayarnya. Sehingga beban mamak agak berkurang dan akan tapaliharo hubuangan nan harmonis antaro mamak dan kemenakan.

Mamak berperan dalam membimbing kemenakan, memelihara dan mangambangkan harta pusaka sarato mawakili kaluargo dalam urusan keluar,"tambah pemilik Yayasan Raudhatul Jabal-TK-SDIT Alam Talago Sawahlunto itu.


Ditambahkannya, setelah dinobatkan sebagai Datuk, penghulu berkewajiban membimbing kemenakan adalah kewajiban mamak.


"Saroman ungkapan, Kaluak paku kacang balimbiang, Daun bakuang lenggang-lenggangkan. Anak dipangku kamanakan dibimbiang. Urang kampuang dipatenggangkan. Mamak berkewajiban dalam membimbing kemenakan dalam bidang adat, bidang agama, dan bidang perilaku sehari-hari. Kalau kemenakan malakuan kesalahan, mamak akan ikuik malu. Masyarakat akan berkata begini, kamanakan sia tu, atau sia mamaknyo,"ungkap Effendi Mardianto Datuk Rajo Sampono berpesan pada penggantinya, Yosrizal Datuk Rajo Sampono.


"Peranan mamak nan lain adalah memelihara dan mangambangkan harta pusako. Harta pusaka itu dipelihara supaya jangan habis, indak buliah dijual, atau digadaikan. Mamak hanyo memelihara saja, sadangkan pemiliknya adolah ibu ( bundo kanduang ).

Peranan mamak nan katigo adolah mawakili kaluargo dalam urusan keluar. Urusan itu dapek tajadi dalam hal-hal nan baik atau kurang baik. Mamak akan batindak ateh namo kaluargo dan mawakili kaluargo dan juo akan batindak ateh namo kaluargo untuak panyalasaian sabauh masalah,"tambah Effendi Mardianto Datuk Rajo Sampono.


"Kemenakan laki-laki dan kemenakan padusi sama-sama dibutuhkan dalam kaluargo Minangkabau. Peranan keduanya di dalam kaluargo berbeda-beda. Kemenakan laki-laki mamiliki peran antaro lain, kader pamimpin ( mamak ) dalam kaluargo dan Membantu mamak dalam urusan-urusan keluarga. Kemenakan padusi mamiliki paran antaro lain, calon ibu (bundo kanduang ), calon panguaso harta pusaka, pelanjut ganerasi, Penghuni rumah gadang Nan Anam (Rumah Gunung). Ruang lingkup kepemimpinan Mamak sangaik bagantuang pado tanggung jawabnya. Jika inyo sabagai mamak pangulu, kaumlah nan dipimpinnya. Jika inyo sabagai mamak tungganai, tungganai nan tadiri ateh babarapo kaluargo nan dipimpinnya. Jika sabagai mamak rumah, satu rumahlah nan dipimpinnya,"sebut Effendi Mardianto Datuk Rajo Sampono.


Ia juga mengucapkan selamat atas telah dilantiknya Yosrizal sebagai Datuk Rajo Sampono. Effendi Mardianto Datuk Rajo Sampono juga berpesan agar ponakannya yang telah dinobatkan untuk menjalankan amanah seorang penghulu secara baik. Sebab, katanya, sumpah seorang datuak dalam satu kaum atau suku, ” berlandaskan dikutuk Al Quran 30 just. Ka ateh indak ba pucuak, ka bawah indak baurek, ditangah-tangah digiriak kumbang,”ucap Effendi Mardianto Datuk Rajo Sampono, mengingatkan usai pemasangan saluak dan penyerahan keris kepada Yosrizal, S.Pd sebagai Datuk Rajo Sampono dalam suku Nan Anam Rumah Gunung itu.


Setelah itu, Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Talago Gunung, Alizar Datuk Pengulu, langsung melantik dan mengambil sumpah Yosrizal sebagai Datuk Rajo Sampono dihadapan para ninikmamak, bundo kandung dan undangan lainnya.


Ketua LKAAM Kota Sawahlunto, Ir. H. Dahler Djamaris Dt. Pangulu Sati, M.Sc, dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat atas penyelenggaraan prosesi Batagak Gala Datuk Rajo Sampono dalam Suku Nan Anam itu.


“Semoga kedepan peran  ninik mamak dapat menjalankan tugas dalam mengangkat martabat para Pangulu ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat. Baik itu menyangkut perkara adat dan limbago adat maupun dalam lingkup sosial kemasyarakatan secara umum di Kota Sawahlunto,” ucapnya.


Kètua Alek (Panitia) Mardanus Sutan  Mogek, merasa bangga atas prosesi Bataga Gala itu berlangsung sukses dan lancar. 


"Terimakasih pada semua pihak atas pelaksanaan alek penobatan Datuk Rajo Sampono di Kaum Suku Nan Anam Rumah Gunung,"ucap Mardanus selaku sipangka alek.


#GP | Herman | ius 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HASIL PEMILU

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS