Sijunjung (SUMBAR).GP - Seorang peternak kelulut Sandi Alfarianto (27) berucap "dalam waktu panjang kami ingin Nagari Pematang Panjang menjadi Kampung Galo-Galo".
Hal itu disampaikan oleh Sandi panggilan akrabnya kepada awak media Goparlement di Jorong Pale, Nagari Pamatang Panjang, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung Provinsi Sumatera Barat, Kamis.
Beternak galo-galo yang telah dilakoni oleh Sandi sejak tahun 2019 itu, kini telah mulai membuahkan hasil. Setiap bulan rata-rata sudah bisa menghasilkan 5 - 8 liter madu.
"Sekarang saya baru memiliki 50 log. Upaya yang yang intensif kami lakukan saat ini adalah memperbanyak vegetasi. Bunga Santos, Air Mata Pengantin dan Kaliandra adalah bunga kesukaan lebah kelulut" ungkap Sandi yang telah memiliki 2 putri ini.
Menurut Sandi banyak kelompok yang berkunjung ke tempat budi daya kelulutnya.
Ada yang datang dari luar provinsi seperti dari Kota Medan. Dan baru-baru ini dari Payakumbuh. Mereka semua belajar bagaimana cara memotong log ori, membuat dan memasang topping, mengenal jenis-jenis atau species galo-galo dan jenis-jenis vegetasi yang harus disediakan.
"Saya senang dapat berbagi ilmu dan pengalaman", tambah Sandi kepada Goparlement.
Di akhir pertemuannya dengan Goparlement, Sandi menyampaikan harapannya. "Saya berharap banyak pihak yang berkunjung ke KTH Elok Basamo ini sehingga banyak ide-ide kreatif dan kucuran dana untuk menumbuh kembangkan usaha produksi madu melalui budidaya lebah tanpa sengat ini.
# GP | Bur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar