Padang Panjang(SUMBAR).GP- Upaya percepatan penurunan stunting terus digerakkan Pemerintah Kota Padang Panjang. Kali ini dilakukan dengan program Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung Keluarga Berkualitas (KB).
Program tersebut sudah berjalan sejak (Kamis, 08/06) di Kecamatan Padang Panjang Barat (PPB) dan kali ini berlangsung di Kecamatan Padang Panjang Timur (PPT) yang bertempat di Aula Kantor Lurah Ekor Lubuk, Jumat (09/06/2023).
Ketua PKK Kota, dr. Dian Puspita Fadly Amran, Sp.JP.JP hadir selaku narasumber, memaparkan materi mengenai “Peran PKK Mengatasi Stunting”. Stunting ini, katanya, terjadi karena adanya kondisi anak yang kurang gizi, mengakibatkan pertumbuhan otak dan perkembangan tubuhnya menjadi lambat.
Untuk itu, terang Dokter Dian, dalam memenuhi gizi anak, para orang tua diminta untuk selalu rajin konsultasikan pertumbuhan anaknya. Anak diusia 0-6 bulan hanya dikasih air susu ibu (ASI). Setelah itu baru berikan makanan pendamping (MP) ASI yang ada proteinnya. Seperti telur, ikan, daging, ayam, hati dan juga ada kacang-kacangan seperti tahu dan tempe.
"Tidak boleh memberikan anak telur dan ikan dalam keadaan setengah matang. Usahakan matang sematang-matangnya," tegas Dian.
Selain itu anak-anak juga tidak disarankan diberikan jus yang dicampur gula dan susu kental manis. Begitu juga dengan madu, anak-anak di bawah satu tahun tidak boleh mengonsumsinya.
Dian juga mengimbau agar selalu menjaga lingkungan yang sehat, serta pakailah jamban yang sehat pula.
"Kader PKK tidak hanya bisa mensosialisasikan mengenai gizi, namun dengan adanya empat Pokja PKK, semuanya terlibat dalam penurunan stunting. Seperti Pokja 1 mengenai pola asuh anak dan remaja. Pokja 2 ada UP2K dengan memanfaatkan lingkungan sekitar untuk meningkatkan perekonomian dengan berjualan dari rumah. Begitu juga dengan Pokja 3 dan Pokja 4. Semua kader PKK ini terlibat dalam mencegah stunting untuk anak-anak," sebutnya.
Selain Dian, kegiatan tersebut juga menghadirkan narasumber dari Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Kota Padang Panjang, Hilderia Holohon dan Widia Atsusi. Serta Ketua Tim Kerja Kampung KB Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumbar, David Arga, S.IP, M.H, lurah dan PKK Ekor Lubuk serta masyarakat yang anaknya di bawah lima tahun.
#GP | DF | Cigus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar