Padang Panjang(SUMBAR).GP- Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Padang Panjang upayakan optimalisasi pengendalian inflasi. Salah satunya dengan melakukan konsultasi dan jajaki kerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat.
"Jumat (09/06) lalu, kami telah melakukan audiensi dengan BI Sumbar untuk mengkomunikasikan langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan dalam pengendalian inflasi daerah di Kota Padang Panjang. Serta menjajaki hal-hal yang bisa dikerjasamakan dengan BI Sumbar dalam upaya optimalisasi pengendalian inflasi," kata Sekretaris TPID yang juga Kabag Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdako, Putra Dewangga, S.S, M.Si, Senin (12/06/2023).
Disebutkan, dalam audiensi itu, tim dipimpin Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdako, Ewasoska, S.H, didampingi Kepala Dinas Pangan dan Pertanian, Ade Nafrita Anas, M.P, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM, Jevie C. Eka Putra, M.T, Analis perekonomian, Erfiko Candra, S.E dan Annisa, S.E.
Rombongan diterima Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sumbar, Endang Kurnia Saputra didampingi Deputi Kepala Perwakilan, Christoveny, beserta tim.
Dikatakan, ada beberapa hal yang dibahas. Pertama, tentang upaya memanfaatkan over supply sejumlah produk pertanian seperti cabai, bawang merah, dan lainnya, pada waktu-waktu tertentu. Sehingga dapat diserap sektor industri atau dapat ditingkatkan umur dan nilai ekonomisnya.
"Misalnya dengan mendorong petani dan pelaku industri untuk melakukan pengolahan pascapanen, seperti cabai giling, cabai kering, bawang kering, saos, dan lain-lain," jelasnya.
Kedua, tentang upaya meningkatkan peran lembaga pemasaran hasil pertanian sehingga harga jual tetap menguntungkan petani. Dengan memberikan pendampingan pendirian koperasi tani, penyediaan modal, dan pendampingan manajemennya.
"Ketiga, Bank Indonesia sangat menyambut baik Gerakan Pengendalian Inflasi yang dilakukan di Kota Padang Panjang dan siap memberikan dukungan melalui dana CSR BI," sebut Putra.
Terakhir, tambahnya, BI juga siap membantu petani dalam bentuk bibit, saprodi, alsintan dan pupuk. Bahkan melakukan pendampingan agar dapat meningkatkan kualitas hasil taninya hingga bisa dipasarkan sampai ke toko ritel modern.
"Pemerintah Kota akan segera menindaklanjuti hasil audiensi ini dengan menyiapkan daftar kebutuhan daerah yang bisa dikerjasamakan dan didukung Kantor Perwakilan BI Sumbar," tuturnya.
Ia berharap kerja sama tersebut akan diwujudkan dalam waktu dekat. Sehingga terwujud hal yang diharapkan, seperti suplai pangan cukup, inflasi terkendali, konsumen senang, petani bahagia, dan dunia usaha juga berkembang.
#GP | DF | Cigus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar