Padang Panjang(SUMBAR).GP- Pelatihan Bahasa Jepang tingkat N4/N5 yang diprakarsai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) bersama Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Yaruki Padang resmi berakhir, Kamis (15/06), di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Karya.
20 peserta berhasil menuntaskan pelatihan yang dimulai sejak pertengahan Februari lalu. Mereka kemudian mendapatkan sertifikat sebagai salah satu syarat administrasi bila diperlukan saat mencari kerja ke Jepang atau melanjutkan pada tahap pelatihan berikut.
Sekretaris DPMPTSP, Tismaria, S.E, M.Si, Jumat (16/06/2023), menyampaikan, 16 peserta yang mengikuti pelatihan ini dianggarkan oleh Pemko. Sedangkan empat orang lainnya ditanggung LPK Yaruki Padang.
“Biaya peserta per orang selama mengikuti pelatihan empat bulan dari 15 Februari sampai dengan 15 Juni sebesar Rp6.000.000,” katanya, didampingi Analisis Kebijakan Ahli Madya, Mardi Suntami, S.E, dan Fungsional Pengantar Kerja, Hendri Febrian, S.Kom.
Dikatakannya, biaya yang dianggarkan Pemko kali ini hanya pelatihan saja. Berbeda dengan 2022 lalu. Waktu itu, Pemko turut memberikan bantuan biaya keberangkatan ke Jepang.
“Ini karena keterbatasan anggaran. Lebih dari itu kami mengapresiasi sebesar-besarnya peserta yang telah mengikuti pelatihan dari pagi sampai sore selama empat bulan walaupun tidak didukung dengan anggaran lain,” ujarnya.
Kepada para peserta, Tismaria mengutarakan pesan agar tetap memperdalam ilmu yang diperoleh sehingga bisa bekerja di luar negeri.
“Kepada LPK Yaruki juga diharapkan dapat membimbing peserta tidak hanya sampai selesai pelatihan, tapi sampai mereka mendapatkan pekerjaan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala LPK Yaruki, Nofrial Febriandi S.Kom menyampaikan, terima kasih kepada Pemko yang telah mengganggarkan kegiatan ini. Dijelaskan, kerja sama pihaknya dengan Pemko sudah terjalin sejak 2020 lalu.
Pada acara penutupan pelatihan, Nofrial menawarkan 20 peserta ini mengikuti pelatihan tambahan dengan biaya gratis di Padang. “Ini bagi yang ingin memperdalam ilmunya,” sebut Nofrial.
Adapun di antara peserta pelatihan, yaitu Nadia Natasya berhasil lolos program belajar, kuliah, dan bekerja di Okayama Jepang. Rencananya bakal berangkat pada Juli atau September 2023.
Nadya lolos secara mandiri, bermodalkan ilmu yang didapat pada pelatihan itu. Jadi sembari pelatihan, Nadya melirik peluang program belajar, kuliah dan bekerja di Okayama. Program ini diinformasikan pihak LPK Yaruki saat pelatihan berlangsung.
#GP | DF | Harris
Tidak ada komentar:
Posting Komentar