Padang Panjang(SUMBAR).GP- Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian meminta seluruh pemerintah daerah terus melakukan monitoring stok dan harga komoditas pangan, khususnya menjelang Iduladha. Serta kemungkinan dampak kekeringan yang akan mempengaruhi produksi pangan.
Hal itu disampaikannya saat Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (12/06/2023), diikuti Sekdako, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si bersama instansi terkait secara daring di Ruang VIP Balai Kota.
"Telah terjadi kenaikan dan perlu perhatian kita bersama beberapa harga komoditas pangan. Seperti daging ayam ras, telur ayam ras dan jagung di tingkat peternak. Boleh naik, tapi jangan terlalu tinggi yang memberatkan masyarakat atau konsumen," ungkap Mendagri Tito.
Disebutkan, secara nasional jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH), naik sebesar 11 persen, dari 54 persen di minggu terakhir Mei menjadi 65 persen di minggu pertama Juni.
Tito juga menyampaikan arahan Presiden Joko Widodo yang menargetkan angka inflasi nasional sebesar 3%.
Sementara itu, Kabag Perekonomian dan SDA Setdako, Putra Dewangga, S.S, M.Si, menyebutkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), IPH Kota Padang Panjang untuk minggu pertama Juni adalah 1,956 atau terjadi kenaikan.
"Komoditi utama yang berkontribusi untuk kenaikan ini adalah daging ayam ras, jeruk, dan bawang merah. 13 komoditas mengalami fluktuasi harga. Dengan rincian, delapan mengalami kenaikan dan lima komoditi mengalami penurunan harga," terangnya.
Penurunan harga terjadi pada beberapa komoditi penting, seperti beras kualitas 1 mengalami penurunan Rp125/kg dari Rp16.250/kg di awal minggu menjadi Rp16.125/kg di akhir minggu.
"Sementara telur ayam ras mulai turun dari Rp31.200/kg menjadi Rp30.800/kg," jelasnya.
#GP | DF | Andes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar