Pertanian Pokok Murah, Solusi Tingkatkan Produktivitas - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

HUT PPWI KE 17

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Mengucapkan Selamat HUT ke 17 PPWI Puji Basuki, SP.MMA Nama lengkapnya Kadis Pendidikan Sijunjung

Pertanian Pokok Murah, Solusi Tingkatkan Produktivitas

Senin, Mei 01, 2023



Sijunjung (SUMBAR).GP- Koordinator BPP Kecamatan IV Nagari Adpi Gunawan, SST melakukan pembersihan lokasi petak perbandingan Mulsa Tanpa Olah Tanah (MTOT) tanaman padi sawah pada Jumat (28/4/2023) di Koto Baru,  Kabupaten Sijunjung. 


Koordinator BPP Kecamatan IV Nagari bersama Petugas Demplot Rizki Romansyah, PPL Rima Hutrilla, SP dan petani pelaksana MTOT Hendrial terlihat membuat petakan 10 x 10 meter dengan cara membuat pematang, mengatur jarak, membuat saluran air serta membersihkan gulma di lahan sawah. 


"Pertanian Pokok Murah adalah istilah yang pas untuk dipromosikan, karena MTOT merupakan budidaya padi sawah tidak menggunakan mesin bajak dan tanah tidak diolah, kemudian jerami tidak dibakar tetapi dijadikan mulsa" ujar Adpi Gunawan, SST. 


MTOT merupakan bagian dari Program Udara Bersih Indonesia (UBI) yang didukung oleh Field Indonesia untuk kesejahteraan petani dan ekosistem lingkungan. 


Melalui MTOT, petani dapat mengurangi biaya produksi dan jerami tidak dibakar namun dikembalikan ke tanah menjadi mulsa sehingga terwujud udara bersih terbebas dari polusi dan pencemaran, lanjut Koordinator BPP Kecamatan IV Nagari.


"Berdasarkan ujicoba yang diterapkan di Dangau Inspirasi milik Ir. Djoni terjadi peningkatan produktivitas padi sawah dibandingkan pola konvensional" tukuk Koordinator BPP Kecamatan IV Nagari. 


"Disamping petak amatan, MTOT ini nantinya juga dijadikan lokasi Sekolah Lapangan (SL) sehingga mempercepat proses adopsi ditingkat petani lainnya se-Kecamatan IV Nagari" terang Adpi Gunawan, SST. 


Dilansir dari field-indonesia.or.id Pertanian ekologis dikembangkan guna memberikan harapan baru bagi petani dan menjawab permasalahan yang ada, seperti biaya input tinggi, hilangnya sumberdaya lokal, menurunnya kualitas tanah dan keseimbangan ekosistem, serta rendahnya pendapatan petani. 


Selain pengamatan rutin, peserta SL nantinya juga akan melakukan uji kehilangan air, uji kehilangan pupuk, uji mikroorganisme tanah, termasuk produktivitas padi sawah. 


Melalui eksperimen-eksperimen, nantinya diharapkan petani menjadi ahli untuk lahannya sendiri dan bisa menganalisa berbasiskan dinamika kelompok, praktek dan studi kasus.


"Karena lokasi MTOT ingin terletak di pinggir jalan kabupaten, harapannya tentu lebih memudahkan promosi sebelum diseminasi di WKPP lainnya" demikian Adpi Gunawan, SST menutup keterangannya.


#GP |  Herman |  AG 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IKLAN ADVERTNATIVE

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS