Padang Panjang(SUMBAR).GP- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Padang Panjang mengimbau pengurus masjid dan musala untuk mengalibrasikan ulang arah kiblatnya. Menyusul terjadinya fenomena Rashdul Qiblah atau Istiwa A'zham pada Sabtu (27/05) dan Ahad (28/05) pada pukul 16.18 WIB. Disaat itu, matahari melintas tepat di atas Ka’bah.
“Kita belum memastikan di mana masjidnya (yang akan dikalibrasi-red). Sedangkan tim Kantor Urusan Agama (KUA) Padang Panjang Barat akan kalibrasi di Masjid Tauhid 27 Mei," sebut Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kemenag Padang Panjang, Joni Nasri, M.Ag, Rabu (24/05/2023).
Dijelaskan, saat peristiwa alam Istiwa A'zham/Rashdul Qiblah, arah kiblat pun akan searah dengan matahari. Ditandai dengan bayang-bayang benda tegak lurus yang akan membelakangi arah kiblat. Hal itu didasarkan atas tinjauan astronomi atau ilmu falak.
Disampaikan, momentum ini dapat digunakan bagi umat Islam untuk memverifikasi kembali arah kiblatnya. Caranya, sesuaikan arah kiblat dengan arah bayang-bayang benda pada saat Rashdul Qiblah dengan menggunakan kompas dan teodolit.
Disebutkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses verifikasi arah kiblat. Di antaranya pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau pergunakan lot/bandul. Permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata. Pengukuran jam harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom.
Joni juga mengajak kepada seluruh pengurus masjid dan musala untuk mengalibrasi ulang arah kiblat di masing-masing masjid/musala. Karena fenomena matahari di atas Ka'bah ini hanya terjadi dua kali dalam satu tahun.
"Kami mengajak para pengurus masjid dan musala, pada pukul 16.18 WIB pada hari itu untuk mengalibrasi ulang arah kiblat kita," ajaknya.
#GP | DF | Cigus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar