Sijunjung (SUMBAR).GP- Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Sijunjung Drs. H. Sumardi, M.Pd berbagi kisah tentang Persyarikatan Muhammadiyah di kediamannya Tanjung Ampalu pada Selasa (16/5/2023).
Hal ini penting untuk diketahui, mengingat pada 27 hingga 28 Mei 2023 mendatang akan dilangsungkan Musyawarah Daerah (Musda) Muhammadiyah Kabupaten Sijunjung ke-14 yang dipadukan dengan Musda Aisyiyah dan Musda Nasyiatul Aisyiyah.
Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta pada 18 Nopember 1912 bertepatan dengan 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah, demikian disampaikan Ketua PDM Sijunjung.
Awalnya Muhammadiyah hanya berkembang di Pulau Jawa, namun dalam waktu cepat menyebar ke berbagai penjuru tanah air, lanjut Ketua PDM.
Merujuk pada tulisan Fandy (2019), tanggal 29 Mei 1925 adalah masuknya Muhammadiyah ke Sumatera yaitu di Maninjau yang dibawa oleh Abdul Karim Amrullah atau biasa disapa Haji Rasul yang merupakan ayah daripada Buya HAMKA.
Dari sana Muhammadiyah menyebar ke Padang Panjang (1926), Simabur (1927), Bukittinggi (1928), Payakumbuh (1928), Kuraitaji (1929), Suliki (1929), dan Padang (1930).
Damien Dematra dalam bukunya Si Anak Kampoeng, menerangkan Ahmad Syafii Maarif kecil yang sempat sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Sumpur Kudus harus terputus sekolahnya pada 1947-1950.
Ini menunjukan bahwa Muhammadiyah juga telah masuk ke Kabupaten Sijunjung pada awal kemerdekaan.
Periodesasi kepemimpinan PDM Sijunjung dimulai 1950-1955 dengan ketuanya yaitu Basir Gani, lebih lanjut Ketua PDM Sijunjung menambahkan.
Selanjutnya periode 2 pada 1960-1965 dengan ketua adalah Jasarudin HS.
Periode 3 mulai 1965 hingga 1970 dilanjutkan periode 4 mulai 1970 hingga 1975 dengan ketuanya Basir Gani, ujar Ketua PDM Sijunjung melanjutkan kisah.
Pada periode 5, 6, dan 7 PDM Sijunjung dipimpin oleh M. Syuib berturut-turut tiga kali mulai 1975-1990.
Kemudian periode 8 tahun 1990-1995 Drs. Zaidal Arifin menjabat sebagai Ketua PDM.
Periode 9 mulai 1995 hingga 2000 PDM Sijunjung dipimpin oleh Drs. Mukhlis M. Taher.
Selanjutnya periode 10 2000-2005 PDM Sijunjung dinahkodai Drs. Akmal M. Taher.
Kemudian 2005-2010 yang merupakan periode ke-11 Ketua PDM Sijunjung yaitu Drs. Zafrul Zamzami, MM yang kala itu juga menjabat sebagai Kepala Dinas Perkebunan.
Lanjut ke periode 12 di tahun 2010 hingga 2015, Ketua PDM Sijunjung adalah Drs. H. Karsuli yang saat itu juga merupakan Sekretaris Dinas Sosnakertrans.
Pada periode ke-13 mulai 2015 hingga 2020 lalu diperpanjang sampai saat ini dan akan berakhir pada 27 Mei 2023, Ketua PDM Sijunjung yaitu Drs. H. Sumardi, M.Pd.
Siapakah Ketua PDM Sijunjung ke-14 ? masih tanda tanya, begitu Ketua PDM Sijunjung Drs. H. Sumardi, M.Pd yang juga pernah menjadi wakil ketua selama 4 periode ini mengungkapkan.
Pada periode ke-10 telah dibangun sebanyak dua kantor PDM, di Sijunjung dan Kecamatan IV Nagari tetapi belum maksimal pemanfaatannya, Ketua PDM melanjutkan kisahnya.
Sebelumnya, pada periode ke-8 telah dibangun Masjid Muhammadiyah Al-Furqan di Guguk Dadok, namun di periode ke-11 berubah namanya menjadi Masjid Al-Furqan tanpa ada tanggapan dari PDM.
Dan pada periode ke-13 terbitlah sertifikat tanah sebanyak 2 persil di Kecamatan Sijunjung kemudian terbit pula sertifikat tanah wakaf di Kecamatan IV Nagari dan Kecamatan Sijunjung.
Dan terakhir, diselesaikanlah dokumen tanah dengan suku Malayu hingga keluarnya sertifikat yang saat ini menjadi lokasi berdirinya Gedung Dakwah Muhammadiyah - Ahmad Syafii Maarif (GDM-ASM) Kabupaten Sijunjung kebanggaan kita bersama, demikian Ketua PDM Sijunjung Drs. H. Sumardi, M.Pd mengakhiri kisahnya.
Dalam rangkaian Musda Terpadu Muhammadiyah-Aisyiyah-Nasyiatun Aisyiyah mendatang, pada hari pembukaannya kita juga akan melakukan peletakan batu pertama dimulainya pembangunan Masjid Muhammadiyah Kabupaten Sijunjung di Palangki, tutup Ketua PDM.
Selamat mengikuti Musda ke-14 Muhammadiyah Kabupaten Sijunjung pada 27-28 Mei 2023 / 7-8 Dzulqaidah 1444 Hijriyah.
#GP | Herman | Relis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar