Padang Panjang(SUMBAR).GP- Gerakan menanam cabai yang dicanangkan Pemko pada Desember 2022 lalu, berhasil mengendalikan inflasi di Kota Padang Panjang.
"Kita menanam cabai, karena saat itu cabai merupakan salah satu penyumbang kenaikan inflasi tertinggi. Pemko menyediakan bibit cabai untuk ditanam di lahan dan pekarangan rumah. Alhamdulillah saat ini sudah mulai panen," ungkap Sekdako, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si usai mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (29/05/2023).
Kegiatan diikuti Dandim 0307/Tanah Datar, Letkol. Czi. Sutrisno, S.T, MIP serta beberapa instansi terkait di Ruang VIP Balai Kota.
Dijelaskan, penanaman cabai di pekarangan ini ada sekitar 850 KK menghasilkan panen 1,6 kg per minggu dalam satu polybag. Sementara itu untuk lahan ada sekitar 5 hektare.
"Rabu (31/05) mendatang akan dilakukan panen puncak sekaligus penilaian terhadap kelompok tani dan perorangan," sebutnya.
Sonny juga mengapresiasi upaya keras semua pihak terkait dalam pengendalian inflasi di Padang Panjang.
"Hasil monitoring untuk Padang Panjang yang mengacu pada Kota Bukittinggi masih cukup terkendali. Terima kasih kerja sama kita semua dalam pengendalian inflasi ini," ucapnya.
Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian dalam rakor tersebut mengingatkan, beberapa komoditi yang perlu mendapat atensi pusat maupun daerah di antaranya beras, telur ayam ras, garam dan jagung serta bawang putih.
Sementara itu, berdasarkan laporan perkembangan pengendalian Inflasi, Indeks Perkembangan Harga (IPH) Padang Panjang minggu keempat Mei berada diangka -0,44. Komoditas yang berkontribusi cabai merah, telur ayam ras serta minyak goreng, dengan fluktuasi harga tertinggi terjadi pada daging ayam.
#GP | DF | Andes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar