"Mumpung selagi amanah diberikan kepada kita, kita mencoba bekerja semaksimal mungkin dengan harapan SMAN 2 Sijunjung menjadi lebih daripada sebelumnya", ungkapnya.
Hal itu disampaikan oleh Zul panggilan kesayangannya kepada awak media Goparlement di Kantornya, Jln. Jenderal Soedirman, no. 38, Nagari Muaro, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat, Sabtu, 8/4.
Lebih lanjut Zul menceritakan bahwa dia tidak pernah meminta dan bercita-cita menjadi Kepala Sekolah seperti halnya menjadi guru dulunya. "Dulu saya bercita-cita menjadi dokter atau menjadi tenaga teknik sipil. Tetapi gagal. Dan masuk ke Jurusan Matematika, IKIP Padang tahun 1987. Sebelumnya saya menjadi kuli bangunan dari tahun 1986 sampai dengan 1987", ungkap Zul yang nènek moyangnya berasal dari Nagari Sumpur Kudus kampung tokoh M.Syafe'i Maarif.
"Mula-mula saya menjadi guru, pada 1 Maret 1992 di SMUN 1Tanjung Gadang sampai bulan Agustus 2008. Agustus 2008 saya diangkat menjadi Kepala di SMAN 5 Sijunjung di Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat. Di sana saya bertugas -+ 10 tahun.
Kemudian dipindahkan menjadi Kepala SMAN 7 Sijunjung, 4 Januari 2019 sampai dengan 4 April 2023. Dan sampai sekarang saya sudah 3 hari memimpin SMAN 2 Sijunjung ini", tutur ayah dari 2 putra dan 1 putri ini.
"Nampaknya kita hanya bisa berusaha. Keputusan mutlak di tangan Allah swt. Dulu ayah saya bercita-cita menjadi guru dan bersekolah di SGA. Beliau tak pernah jadi guru malah saya, anaknya yang jadi guru. Dulu saya bercita-cita kuliah di jurusan Tekhnik Sipil malah anak saya yang tamat Tekhnik Sipil. Yaitu Irfan Taufiq Qurrahman, S.T. yang sekarang sudah bekerja di Kementerian PUPR.
Dan saya dulu pernah berkeinginan besar kuliah di jurusan Kedokteran, malah anak saya Qariza Fira yang meraihnya di UNAND Padang. Dan kita wajib bersyukur kepada Allah swt apapun yang terjadi", ujar Magister Sains UNAND ini mengakhiri dialognya dengan awak media Goparlement.
# GP | Bur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar