Terpancar rasa syukur dan kegembiraan diwajahnya para alumni setelah bertemu perdana kali kembali, sejak terhenti kegaiatan ini akibat covid-19 selama tiga tahun berlalu. (2019-2022 tidak ada kegiatan reunian Red)
Yang datang pada acara tersebut dari Dharmaraya Laswardi, Elimar, Asmaniar, Fatmawati, Syarbaini, Rosnawati, Nurjana dan Kartina semua mereka menyatakan bersyukur adanya kegiatan reunian di Geopark Silokek ini.
"Kami sangat bangga dan bahagia sekali berjumpa dengan teman teman dan Bapak Guru Idola kita Jamhur, S.Ag pada saat ini," ungkap Asmaniar, Kartina dari Dharmaraya.
Dari Bekasi Jawa Barat Yusrial dan dari Bangko Jambi Salbianis merupakan alumni PGAN tahun 1977 yang hadir pada reunian tersebut, tercatat juga sebagai tamu Alumni Padang Tangah Young Iskandar,SE dan LetkolPol. Purn.Edwar Candra Pengurus Islamic Center Kupitan menuturkan bahagia bisa hadir pertama kali diranah Geopark Silokek ini.
"Geopark Silokek tak kalah menarik dari obyek wisata lainnya di Nusantara ini, baik keindahannya, kenyamanan dan keasrian alamnya," ungkap Purnawirawan Mabes Polri itu.
"Dan akan lebih baik dan menarik lagi bila didepan Res Area Geopark Silokek dilengkapi dengan kolam renang atau arena bermain air bagi usia anak anak dan remaja," saran Edward Chandra.
Teman Alumni dari Kabupaten Sijunjung yang hadir dalam renunian itu, Yarnis, Amalis, Ratmis, Elizar dari Padang Sibusuk, Azmaidar dari Tanjung Ampalu, Masrimin dari Buluh Kasok dan Herman dari Muaro Sijunjung.
"Sebelumnya saya pesimis teman teman bisa hadir sebanyak ini, karena dalam sosialisasi via grup wa alumni tidak ada yang menyahuti dan membalas rasanya dingin saja," ungkap Herman dalam kata pengantarnya mengawali kegiatan reunian itu.
"Berkat dorongan dan semangat Saudara Laswardi dari Dharmaraya melalui pesan suaranya di Wa grup, lanjutkan seberapa jumlahnya tetap kita reunian di Geopark Silokek minimal 20 orang, bikin les untuk menampung pernyataan kehadiran, urus konsumsi, Alhamdulillah jumlah kehadiran kita melebihi yang ditarget semula," ungkap Herman selaku panitia.
Dalam kegiatan reunian tersebut ikut memberikan pencerahan salah seorang Guru di PGAN Padang Sibusuk Bapak Jamhur yang menyatakan kebahagiaannya atas kesuksesan alumni PGA,MAN dan MTSN diberbagai instansi di Nusantara ini dan pada umumnya juga telah pensiun.
"Pengalaman yang sangat berharga bagi saya, ada seorang muridnya ( Alumni MTsN Padang Tangah- Red) bernama Emi petugas Haji di Kota Madinah dapat mengembalikan isteri beliau Husnidaiti ke Hotelnya, yang terpisah dari rombongan usai shalat di Masjid Nabawi," jelas Pak Jamhur mengenang peristiwa itu kembali.
Reunian tahun depan di Dharmasraya.
Rombongan Alumni dari Dharmaraya pada reunian di Geopark Silokek telah menyampaikan tekad dan rencananya siap menjadi tuan rumah pada reunian usai lebaran tahun 2024 mendatang.
"Pokoknya kami siap menjadi tuan rumah reunian tahun 2024 mendatang di Dharmasraya," ungkap Laswardi dan Kartina dan Asmaniar.
Pada kesempatan tersebut, para alumni juga mendapat ekspos perkembangan Destinasi Wisata Geopark Silokek yang sudah kali dikunjungi Menteri Sandiaga Uno itu disampaikan oleh Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Datuak Maiharman, mulai dari awal sampai saat ini.
"Saya mohon bantuannya para Alumni PGA,MAN dan MTSN Padang Sibusuk yang nota benenya orang Minangkabau untuk mensher dokumen Geopark di akun media nya masing masing," semoga Geopark semakin mendunia lagi harap Maiharman.
Kegiatan reunian ditutup dengan makan siang bersama dan berpoto poto, secara bersama, pribadi serta bergrup di kawasan Geopark Silokek tersebut.
Meninjau SMKN 8 Sijunjung dan tugu PDRI di Sumpur Kudus.
Usai reunian di Geopark Silokek, pimpinan Majemen media Goparlement dan Pak Jamhur mendampingi Young Iskandar SE, Letkol.Pol. Purn. Edward Chandra, Yusrial, SE perantau Jakarta dan simpatisan tokoh Syafi'i Ma'arif melanjutkan perjalanan menuju Sumpur Kudus via jalur Manganti.
Dalam lawatan ke Sumpur Kudus, Edward Chandra dan rombongan Perantau Jakarta melakukan peninjauan ke Jorong Silukah Durian Gadang, melihat Benda Cagar Budaya Lokomotif Uap Peninggalan Penjajah Jepang. Berikutnya melihat dari dekat lokasi SMKN 8 Sijunjung yang merupakan Sekolah Pariwisata dan Perhotelan dan terakhir meninjau Tugu PDRI di Sumpur Kudus.
"Luar biasa Kabupaten Sijunjung banyak memiliki aset dan bukti sejarah keberadaannya dalam perjuangan NKRI ini," komentar Edward Chandra usai lawatan itu.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar