Pencanangan tersebut ditandai dengan penetesan obat polio kepada balita oleh Bupati Eka Putra didampingi Sekretaris Dinas Kesehatan Veri Winora, Camat lintau Buo Utara Arif Gani, Kepala UPT Puskesmas lintau Buo Utara 1 dan Wali Nagari Balai tangah.
Bupati Eka Putra dalam sambutan menyampaikan bahwa telah terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio yang di Provinsi Aceh dengan jumlah 3 kasus, dan ini telah menjadi perhatian semua pihak termasuk dunia.
Maka dari itu, tambahnya, berdasarkan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Komite Ahli Nasional Surveilans PD31 merekomendasikan Sumatera Barat (Sumbar) dan dua provinsi lainnya di Sumatera, untuk melaksanakan Crash Program Polio.
Seterusnya, Bupati Eka mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menyukseskan Crash Program Polio ini sehingga menutup kemungkinan seluruh Balita di Tanah Datar akan terserang penyakit Polio dan yang perlu diketahui bersama imunisasi ini gratis.
“Kita tidak menginginkan penyakit Polio ada di Tanah Datar. Untuk itu, kami mengajak seluruh pihak untuk bekerja keras mengedukasi dengan cara-cara humanis agar semua anak-anak mendapatkan imunisasi Polio di kegiatan Crash Program Polio dengan gratis ini,” ajak Bupati Eka.
Bupati Eka Putra juga mengharapkan kepada seluruh Camat, dan Wali Nagari untuk fokus memantau anak-anak di wilayah masing-masing yang belum di imunisasi karena ini sejalan dengan program pemerintah yaitu menciptakan masyarakatnya untuk sehat.
Sementa itu, Kepala UPT Puskesmas Lintau Buo Utara 1 dr. Yogi Fernando sampaikan kegiatan hari ini adalah perintah dari Kementerian Kesehatan. Yang mana di provinsi Aceh sudah terjadi 3 kasus terjangkit virus polio pada balita dan bayi, dengan kejadian tersebut WHO menetapkan sebagai kejadian KLB.
Untuk itu, 3 Propinsi tetangga yaitu Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Riau dan Provinsi Sumbar dihimbau untuk melaksanakan imunisasi melalui program Crash imunisasi polio yang dilaksanakan dari tanggal 6-12 maret 2023 secara serentak.
Nantinya, tambah Yogi, Crash Progam Polio diterapkan pada sasaran usia 0-59 bulan. Sedangkan untuk anak usia 0-4 bulan 2 tetes Oral Polio Vaccine (OPV) dan anak 4-59 bulan 2 tetes OPV serta 1 dosis Inactivated Polio Vaccine (IPV) tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.
dr Yogi juga harapkan dukungan dari semua pihak untuk mendukung kegiatan polio karena penyakit polio belum ada obatnya dan penyakit ini akan mengakibatkan cacat permanen.
Sebelumnya Wali Nagari Balai Tangah Dasheri sampaikan ucapan terimakasih atas perhatian pemerintah daerah dan pemerintah nagari dan jajaran siap mendukung program crash polio untuk mencegah penyakit Polio di nagari Balai Tangah dan umumnya di kecamatan Lintau Buo Utara.
# GP | Boyle
Tidak ada komentar:
Posting Komentar