Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sijunjung / Caleg DPRD Provinsi Sumbar
Sijunjung (SUMBAR).GP- Ramadhan adalah bulan suci yang hanya datang setahun sekali, sudah sepantasnya jika kita menganggapnya spesial di hati. Pahala dilipat-gandakan, pintu ampunan dilebarkan, dan ada lebih banyak ibadah yang bisa kamu lakukan
Tapi ternyata menjalankannya tak bisa semudah yang kamu bayangkan karena ada begitu banyak godaan yang menderamu selama kamu menjalaninya.
Salah satunya adalah banyaknya “pencuri” yang berkeliaran selama ramadhan “Pencuri” disini bukan mereka yang mengambil uang atau benda-benda berhargamu tapi juga mereka yang mengambil kesempatan yang kamu miliki untuk mendapatkan pahala belimpah di bulan suci ramadhan
Mereka adalah manusia dan benda-benda yang dekat denganmu, yang tanpa kamu sadari akan mencuri banyak hal darimu selama bulan ramadhan ini
Jadi waspadalah dan hati-hati!
Jangan sampai lengah dan membiarkan mereka benar-benar “mencuri”!
Salah satu pencuri di bulan Ramadhan adalah Smartphonemu yang super lengkap dengan hiburan jadi lebih menarik dibandingkan sholat terawih, beri’tikaf, membaca alqur’an, mempelajari hadist dan ilmu-ilmu islam, serta berbuat amal kebaikan lainnya di bulan Ramadhan
Smartphone memang sangat menarik untuk menghabiskan waktu agar puasanya nggak kerasa
Tapi kadang-kadang kamu malah jadi terbuai dalam berbagai hal yang bisa kamu lakukan di dunia maya
Yang terjadi di bulan puasa justru sebaliknya, yang nggak penting dibanggakan dan yang ibadah malah diabaikan dan dilakukan seadanya atau biasa-biasa aja.
Jangan tertipu dengan kenikmatan dunia karena semua itu hanya sementara dan tak akan mungkin bertahan selamanya
Kini kesempatan menikmati ramadhan sudah tiba, akankah kamu menyia-nyiakannya?
Pencuri-pencuri ini bergerak lebih lihai dari maling-maling yang mencuri hartamu, cara mereka begitu halus hingga kamu tak merasa sedang dicuri waktu dan kesempatannya untuk beribadah
Tidak ada yang melarang penggunaan sosmed, namun kita harus menjaga diri agar tidak terjerumus terlalu dalam ke dalam kelalaian memanfaatkan waktu.
Perhatikanlah dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa ada seorang sahabat, yang bernama Abu Darda Radhiyallahu ‘anhu yang selalu berpuasa di siang hari, dan selalu qiyamul lail dari ba’da isya’ hingga menjelang subuh, kabar ini sampai pada Rasulullah ï·º
Maka Rasulullah ï·º menasihati Abu Darda Radhiyallahu ‘anhu,
“Sesungguhnya bagi dirimu, keluargamu dan tubuhmu ada hak atasmu yang harus engkau penuhi, maka berikanlah masing-masing pemilik hak itu haknya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Itulah nasehat Rasulullah ï·º pada Abu Darda’ Radhiyallahu ‘anhu yang “kerajinan” ibadah hingga melupakan hak dirinya dan hak keluarganya.
Lalu bagaimanakah kiranya jika nasihat Rasulullah ï·º dalam hadits diatas ditunjukkan kepada diri kita yang justru “kerajinan” berinteraksi dengan gadget kita?
Jika ibadah mulia qiyamul lail yang dilakukan Abu Darda’ saja tidak bisa melegitimasi penelantaran hak, maka apalagi dengan kesibukan berinteraksi dengan gadget?
Wahai saudaraku, tak mengapa kita mempunyai akun sosmed namun jika bersosial media malah membuang buang waktu atau bahkan cenderung hal-hal haram lain, maka tinggalkanlah.
Tanda Allah Berpaling Dari Seorang Hamba
Rasululahï·º bersabda,
“Di antara (tanda) kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya”
(Hadits hasan. Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi)
Salah satu tanda Allah berpaling dari kita adalah Allah biarkan kita sibuk mengurusi hal-hal yang tidak bermanfaat untuk kita.
Maka waspadai adanya “para pencuri” puasa yang mencuri dan merusak pahala puasa kita
Jangan malah orang yang berpuasa tersebut dengan senang hati pahala dan kualitas ibadah puasanya dirusak oleh pencuri tersebut
Pencuri tersebut berwujud media massa dan media hiburan seperti TV yang mempertontonkan film-film dan sinetron-sinetron, infotaintmen dan iklan-iklan murahan yang banyak mengumbar aurat dan mengajak ghibah sehingga bisa merusak pahala puasa.
Apalagi pencuri bernama smartphone dengan koneksi internet tak terbatas, jika kita tidak bijak menggunakannya bisa menjerumuskan diri kita yang sedang berpuasa ke dalam kemaksiatan, berupa “ghibah online”, update status dusta atau hoax dan hal-hal sia-sia yang bisa mengurangi pahala dan nilai ibadah puasa.
#GP | Sijunjung | 24 Maret 2023.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar