Padang Panjang(SUMBAR).GP- Akhir Maret ini, terdapat 16 komoditas yang mengalami fluktuasi harga. Fluktuasi didominasi penurunan harga pada 14 komoditas dan hanya dua komoditi yang alami kenaikan harga.
Hal tersebut disampaikan Kabag Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdako, Putra Dewangga, S.S, M.Si, Jumat (31/03/2023).
"Hari ini, ada berita baik bagi masyarakat. Di mana harga beras mengalami penurunan tipis, baik beras kualitas 1, 2 maupun 3," kata Putra.
Hal ini, disebabkan mulai beredarnya beras medium SPHP di Padang Panjang. Diperkirakan itu cukup mempengaruhi permintaan beras kualitas 1 dan 2 sehingga harga dapat sedikit menurun.
Sementara itu, untuk komoditi tepung dan gula yang biasanya cenderung naik di bulan Ramadan, sampai saat ini harganya masih stabil di pasaran. Barangnya tersedia cukup di Pasar Pusat.
Begitu juga dengan harga minyak goreng juga stabil dalam seminggu terakhir. Baik kemasan sederhana, minyak goreng curah maupun premium.
"Selain itu untuk harga cabai juga turun, khususnya cabai merah dan cabai rawit. Untuk cabai merah sudah memasuki pekan kelima mengalami penurunan harga, dari Rp67.875 di awal minggu pertama Maret menjadi Rp29.625 di akhir minggu ini. Harga ini sudah berada di bawah Harga Acuan Penjualan (HAP) yang disusun Badan Pangan Nasional, Rp36.500," sampainya.
Turunnya harga cabai disebabkan karena masuknya cabai merah dari daerah sentra yang memasuki masa panen di bulan Maret, termasuk di Provinsi Sumatera Barat sendiri. Sehingga cabaj tersedia melimpah di pasar.
"Kepada petani diimbau untuk mulai membiasakan pengolahan lanjutan sebelum dipasarkan. Misalnya mengolah menjadi cabai giling, cabai kering (bon cabai) atau saus cabai. Sehingga umur ekonomis cabai dapat semakin lama dan nilainya pun dapat lebih baik," ajaknya.
Sama halnya dengan cabai, harga bawang merah juga kembali turun dari Rp28.750 di awal pekan menjadi Rp27.875 di akhir pekan.
"Mirip dengan cabai merah, harga bawang ini sudah jauh dari HAP yang sebesar Rp36.500. Perlu untuk pengolahan lanjutan sebelum dipasarkan. Misalnya mengolah menjadi bawang goreng, bawang merah giling atau kerupuk bawang. Sehingga umur ekonomis bawang dapat semakin lama dan nilainya pun dapat lebih baik," saran Putra.
Sementara, harga telur ayam ras dalam minggu ini juga stabil. Persediaan cukup. Sedangkan harga daging ayam broiler mengalami penurunan. Kedua komoditi tersebut tersedia cukup di pasar, namun masih berpotensi berfluktuasi pada minggu berikutnya menjelang dan sampai Idulfitri 1444 H.
Komoditi lain yang turun adalah bawang putih dari Rp31.250/kg menjadi Rp30.000/kg. Ikan asin teri dari Rp85.250/kg menjadi Rp85.000/kg. Buncis dari Rp12.000/kg menjadi Rp10.000/kg. Wortel dari Rp14.000/kg menjadi Rp12.000/kg. Terong dari Rp12.000/kg menjadi Rp8.000/kg. Seledri dari Rp20.000/kg menjadi Rp18.000/kg.
Dua komoditi yang alami kenaikan harga yaitu ikan air tawar (nila) dari Rp40.000/kg menjadi Rp42.000/kg dan ikan kembung dari Rp65.000/kg menjadi Rp67.500/kg.
"Kembali kami informasikan, sejak awal Maret di Kota Padang Panjang sudah beredar beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dari Bulog kategori medium dan premium. Termasuk minyak goreng dan gula yang dipasarkan oleh Warung Sembako Murah. Warung ini adalah bentuk lain dari Toko Pengendali Inflasi, yang merupakan kerja sama antara Koperasi Serambi Mekah dengan Bulog Cabang Bukittinggi," jelasnya seraya menyebutkan warung ini berlokasi di halaman kantor UPTD Metrologi Legal Kota Padang Panjang.
Di samping itu, katanya, penyaluran beras SPHP juga dilakukan melalui Gerakan Pangan Murah Ramadan kerja sama Pemerintah Kota melalui Dinas Pangan dan Pertanian dengan Dinas Pangan Provinsi Sumatera Barat (Toko Tani Indonesia Center/TTIC).
"Sekurang-kurangnya dua mobil boks dari TTIC Sumbar akan melayani penyediaan pangan murah. Bagi masyarakat yang membutuhkan, setiap hari Kamis selama Ramadan bisa belanja di halaman Kantor Camat Padang Panjang Barat dan Camat Padang Panjang Timur," ujarnya.
#GP | DF | Cigus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar