Resepsionis Hotel Ratna Manunggal: Guru Selalu Mendidik Saya Untuk Mengingat Bukan Untuk Melupakan - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

HUT PPWI KE 17

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Mengucapkan Selamat HUT ke 17 PPWI Puji Basuki, SP.MMA Nama lengkapnya Kadis Pendidikan Sijunjung

Resepsionis Hotel Ratna Manunggal: Guru Selalu Mendidik Saya Untuk Mengingat Bukan Untuk Melupakan

Jumat, Februari 03, 2023


Sijunjung (SUMBAR).GP - Seorang resepsionis Hotel Ratna Manunggal, jln Penerangan no. 2 Depan 751, Kecamatan Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Al Davig (22) terheran-heran melihat rumah-rumah  penduduk di sepanjang jalan , Sijunjung,  Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat. Pasalnya rumah-rumah di sini banyak yang tidak berpagar. Walaupun ada yang berpagar tingginya hanya satu meteran. 


"Sangat bertolak belakang kondisi di sini  dengan daerah saya di Papua. Disana pagar rumah sangat tinggi. Tiga meter bahkan sampai empat meter lebih. Itupun masih dipanjat pencuri. Seperti yang saya alami waktu musim covid-19 barusan".


Hal itu disampaikan oleh Aldi panggilan akrabnya kepada awak media go parlement lewat telepon selularnya di Jorong Timbulun Patah, Nagari, Tanjung Gadang, Kecamatan Tanjung Gadang, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat, Jumat, 3/2.


"Saya ke sini untuk menikah dengan pujaan hati saya, Siti Kumala Fauziah, Amd. Kom. Alhamdulillah itu sudah terlaksana dengan baik, Rabu, 1 Februari 2023 kemarin. Sekarang saya  masih berstatus sebagai karyawan di Hotel Ratna Manunggal, Sentani, Papua. Dan akan kembali ke Papua tanggal 8 Februari ini ", tambah Aldi, anak keempat dari lima bersaudara ini.


"Di sini, di Kabupaten Sijunjung ini sangat aman. Penduduknya ramah. Setiap kali saya tersenyum memberi hormat selalu dibalas dengan tulus. Sebaliknya di sana hanya sebagian kecil saja yang membalas dengan bersahabat. Rasisme sangatlah kental", papar Aldi yang masih trauma dengan kehilangan motor CBRnya. 


"Motor saya dicuri orang di dalam rumah dalam keadaan terkunci. Harganya lima puluh jutaan. Motor yang saya cicil selama 18 bulan itu hilang sebelum lunas. 4 bulan lagi menjelang berakhir kreditnya. Dan saya selalu teringat kejadian yang menyakitkan itu", papar Aldi yang lulusan SMA itu.


"Lupakan saja itu!!! Agar hidupmu bahagia ", saran awak media ini.


"Itulah susahnya. Dari SD hingga ke SMA, guru selalu mendidik saya untuk mengingat. Bukan untuk melupakan", jawab Aldi mengakhiri dialognya dengan media goparlement.com. 


# GP | Herman | Bur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IKLAN ADVERTNATIVE

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS