Sijunjung (SUMBAR).GP- Mampirlah pak guru ini di pondok tua yang ditinggalkan tuannya, barangkali ia capek, untung saja ia membawa sedikit bekal penghilang rasa haus dan kantuknya. Andai tak ada, maka meneguk air liur sajalah ia sepanjang jalan.
Kali ini pak guru berangkat lebih awal. Tidak seperti biasanya karena ada yang ingin dicarinya atau juga ia ingin berhari minggu dalam perjalanan tapi tak seperti anak muda pada umumnya. Ia berangkat sendiri saja tanpa boncengan.
Desiran angin terdengar keras ditelinganya karena kendaraan dipacunya dengan semangat 45, entah apa pula yang membuatnya begitu. Mungkin barangkali ia ingin cepat sampai tujuan atau juga ia ketakutan karena sendirian tiada kawan.
Entahlah...
Dalam perjalanan kali ini ia berjumpa banyak ummat di tepi jalan, disampingnya ada tumpukan buah sawit hasil panen kebun mereka, satu persatu disapa mesra olehnya dengan senyum khas ala korea sambil melambaikan tangan ke arah umat yang dilewatinya, lambaian itu pun dibalas pula.
Hallo pak guru katanya, oh! ternyata ada salah seorang dari umat itu yang mengenali Pak Guru, barangkali ia sering melihat saya melintasi jalan ini. Dalam hati kok bisa kenal ya? barangkali juga ia pernah duduk bersama dengan saya di kedai kopi atau juga duduk ngaji di surau, entahlah. I Do'nt Know juga tu.
Dalam penasaran ia melanjutkan perjalanan ketika sampai di sebuah warung ia melihat ke arah warung tiba-tiba ada yang memanggil "pak guru! singgalah dulu katanya, minum kita dulu, Pak guru memelankan kendaraan kemudian ia jawab, ya pak terima kasih besok-besoklah saya mampir ya pak, ungkap Pak Guru itu.
Akhirnya.......ia sampai juga pas pula terdengar suara azan zuhur lewat hp android yang disimpannya di dalam kantong bajunya, bersih-bersih kemudian sholat.
#GP | Sijunjung | 14 Februari 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar